Ini Faktor Rentetan Tren Negatif Timnas Jerman Membuat Hansi Flick Dipecat

- 12 September 2023, 15:32 WIB
Timnas Jerman, Ini Faktor Rentetan Tren Negatif Timnas Jerman Membuat Hansi Flick Dipecat/ pbs.twimg.com
Timnas Jerman, Ini Faktor Rentetan Tren Negatif Timnas Jerman Membuat Hansi Flick Dipecat/ pbs.twimg.com /

JURNAL SOREANG - Lima pertandingan terakhir timnas Jerman yang tidak meraih kemenangan membuat Hansi Flick dipecat pasca kalah dengan Jepang 1:4 pada laga FIFA Matchday tanggal 9 September waktu setempat. 

Hal ini menyebabkan mantan pelatih Bayern Munich itu gagal mencapai cita-citanya untuk membawa timnas Jerman meraih gelar Euro 2024 saat mereka menjadi tuan rumah. Bukan hanya faktor pelatih saja yang menjadi kemunduran timnas Jerman. Apa saja faktor lainnya?

Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube Cetakgol IDN yang diupload pada 11 September 2023, harus diakui puncak kejayaan Jerman terjadi saat mereka mengalahkan Argentina 1:0 di final Piala Dunia 2014. Mereka mengandalkan beberapa pemain seperti Manuel Neuer, Toni Kroos, Thomas Muller, dan beberapa lainnya. Setelahnya, Der Panzer yang merupakan julukan timnas Jerman mengalami kemunduran. 

Baca Juga: Mulai Nanti Malam Rebo Wekasan Tiba, Ada Fenomena Apa? Simak Keterangan KH Maimoen Zubair, Ini Kata Mbah Moen

Di Euro 2016, mereka kalah dari Prancis di semifinal. Piala Dunia 2018, mereka hanya sampai fase grup. 

Kemerosotan Jerman pada Piala Dunia 2018 disebabkan karena regenerasi ala Joachim Low yang buruk. Menurut media Jerman, Bavarian Works kegagalan Jerman di Piala Dunia 2018 disebabkan karena Joachim Low yang tidak berani mengkombinasikan pemain muda dan pemain berpengalaman. 

Tak hanya Bavarian Works, pemain Bayern Munich, Joshua Kimmich menyebut jika negaranya selalu melakukan kesalah yang sama berulang kali. 

Baca Juga: Nostalgia Game Super Shoot Soccer. Masih Ingat Jurusnya?

Gelandang bertahan 28 tahun itu menyarankan agar Jerman harus lebih bijak dalam mengembangkan pemain dengan cara yang benar. 

Kesalahan Joachim Low ini pernah dilakukan pada 2021 dengan memanggil banyak pemain muda, namun disaat yang bersamaan Low mencoret beberapa pemain yang berpengalaman. 

Padahal, pemain berpengalaman seperti Thomas Muller dan Mats Hummels performanya masih bagus. Dengan begitu, harapan dari Joachim Low agar Jerman menjadi juara Euro 2020. 

Baca Juga: Ternyata ini Alasan Fans Liverpool tidak Menghargai Lagu Kebangsaan Inggris

Kesalahannya benar-benar terjadi dengan gagalnya Jerman ke semifinal Euro 2020. Der Panzer harus kebobolan dua gol tanpa balas oleh timnas Inggris. 

Hal ini menjadi pukulan telak mengingat targetnya yang tinggi. Ini menjadi alasan Joachim Low mengundurkan diri sebagai pelatih timnas Jerman.

Setelahnya, DFB sebagai federasi tertinggi sepak bola Jerman menunjuk Hansi Flick untuk menukangi timnas Jerman.

Harapannya agar Jerman bangkit pasca gagal di Euro 2020. Misi utamanya adalah membawa Jerman meraih kembali gelar Piala Dunia untuk kelima kalinya pada pergelaran Piala Dunia 2022. 

Baca Juga: Kasus Film Dewasa, Virly Virginia dan Siskaeee Bakal Diperiksa Polisi Pekan Ini

Namun sayangnya, Jerman gagal lolos fase grup. Hansi Flick mendapat kritik keras dari legenda pemain Jerman, Oliver Bierhof. Menurutnya, gugurnya Jerman di Piala Dunia 2022 karena kualitas pemain yang buruk. Banyak pemain Jerman yang membuang peluang serta menurunnya kipernya, Manuel Neuer. 

Yang paling banyak disorot, terutama masyarakat Indonesia adalah timnas Jerman yang mendukung LGBT. Itu karena pemerintah Jerman resmi mengumumkan legalnya pernikahan sesama jenis pada 2017. 

Sejak saat itu juga, mayoritas masyarakat Jerman banyak yang mendukung LGBT. Dukungan timnas Jerman ke kaum homoseksual terlihat pada pergelaran Piala Dunia 2022 yang diadakan di Qatar. 

Secara terang-terangan, DFB menentang keras pelarangan LGBT dalam bentuk apapun di Qatar yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Bahkan, penentangan ini disuarakan oleh Mendagri Jerman, Nancy Faeser. Faeser menyebut Qatar tidak mementingkan nilai keberagaman. 

Baca Juga: Inilah Kumpulan Ucapan Selamat Hari Kunjung Perpustakaan 2023, Penuh Makna dan Menyentuh Hati

Bahkan, Faeser yang menonton langsung timnas Jerman bertanding memakai ban kapten pelangi yang bertuliskan One Love. Timnas Jerman juga melakukan protes dengan sesi foto sebelum pertandingan dengan menutup mulut karena banyak kritikan yang mendukung kaum homoseksual. Tak hanya itu, kapten timnas Jerman saat itu, Manuel Neuer menyembunyikan ban kapten pelangi dibalik ban kapten biasa. 

Aksi tersebut mendapat tentangan dari politikus negaranya sendiri, Martin Reichardt. Menurutnya sepak bola Jerman terlaku ikut campur urusan politik dan mengedepankan ideologi. 

Hal ini terbukti dengan dikeluarkannya Mesut Ozil dari timnas Jerman. Alasannya karena DFB meragukan loyalitasnya mengingat Ozil lebih loyal ke negara asalnya, Turki. 

Meski gagal lolos fase grup Piala Dunia 2022, DFB mempertahankan Hansi Flick. Flick ingin menebus kegagalan di Piala Dunia 2022 dengan meraih gelar Euro 2024. 

Baca Juga: Jambore Kader PKK Tingkat Kabupaten Bandung: Meningkatkan Kapasitas Kader dan Mengoptimalkan Pengolahan Sampah

Dia telah membuat rencana besar untuk mewujudkannya. Salah satu misinya adalah mencari pemain lokal yang muda dan berkualitas. Sebenarnya, Flick pernah kecewa karena kurangnya pemain lokal yang berbakat. Saat itu, banyak pemain lokal Jerman yang kalah bersaing menembus tim utama. Kalau ada, tampilannya tidak konsisten. 

Sejatinya, pemain muda potensial di Jerman tidak sedikit. Ada Jamal Musiala, Felix Nmecha, Malick Thiaw, dan lainnya. Hanya ketiga nama itu yang tembus tim utama di timnya masing-masing, yaitu Bayern Munich, Borussia Dortmund, dan AC Milan. 

Karena itulah mereka bisa masuk starting eleven timnas Jerman dan menjadi rebutan tim top Eropa. 

Timnas Jerman juga masih mempercayai beberapa pemain veteran, contohnya Ilkay Gundogan, Anthony Rudiger, Marc Andre Ter-Stegen, hingga Robin Gosens. Padahal usia mereka sudah masuk kepala tiga. 

Baca Juga: Tempat Rehabilitasi Narkoba Penuh, Presiden Jokowi: Bisa di Rindam Setiap Kodam

Proyek Hansi Flick harus buyar ditengah jalan karena seperti yang disebutkan sebelumnya, yaitu kalah atas Jepang 1:4 pada laga FIFA Matchday tanggal 9 September waktu setempat. 

Hansi Flick merupakan pelatih Jerman terburuk sepanjang sejarah sepak bola Jerman karena lima pertandingan yang tidak meraih kemenangan. 

Menurut media Jerman, Bild menyebut kalau mantan pelatih yang pernah membawa Bayern Munich treble winner itu merupakan biang keladi hancurnya Der Panzer karena menghancurkan sikap percaya diri pemain Jerman. 

Meski pernah menjadi asisten pelatih timnas Jerman bersama Joachim Low, ia belum cukup berpengalaman. Meski begitu, Flick banyak mendapat bully mengingat pernah membawa Bayern Munich meraih treble winner musim 2019/20. Bahkan ada yang menyebut pelatih yang membawa beberapa gelar ke Allianz Arena itu kurang kompeten. 

Baca Juga: Rayakan Hari Kunjung Perpustakaan 2023 dengan Membagikan Twibbon di Media Sosial, Cek Linknya Disini

Banyak dapat bully dari banyak pihak, Julian Brandt yang merupakan pemain Borussia Dortmund menyebut Flick sudah menjalankan tugas dengan baik. 

Untuk mengganti Flick, legenda timnas Jerman Rudi Voller akan memimpin Der Panzer melawan timnas Prancis pada 12 September malam waktu setempat. ***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah