Ini Alasan Beberapa Negara Punya Timnas Basket dengan Banyak Pemain NBA Kalah di FIBA Worls Cup 2023

- 8 September 2023, 18:37 WIB
Ilustrasi FIBA Basketball Basketball World Cup 2023
Ilustrasi FIBA Basketball Basketball World Cup 2023 /ANTARA/HO-FIBA/

Baca Juga: Firli Bahuri Tepis Tudingan Pemeriksaan Cak Imin Bermuatan Politis: KPK Lembaga Independen!

Sembilan pemain NBA dari Australia itu tidak berdaya melawan Slovenia yang hanya ada Luka Doncic dari NBA serta Jerman. Beberapa faktor alasan Australia kalah di kompetisi ini. Pertama, awalan yang kurang bagus. Di quarter pertama sudah kalah 11:5 dan daftar pemain yang kurang seimbang. Jock Landale harus menepi karena cedera dan Matisse Thybulle yang bermain rata-rata 14 menit per pertandingan.

Yang tidak kalah penting adalah akurasi tembakan tiga poin yang buruk. Timnas Australia hanya punya 34,4 persen akurasi tembakan tiga poin. Chris Goulding yang meeupakan pemain bintang di Australia malah tidak dimainkan. Jadi, timnas Australia hanya two man show atau dua pemain yang menonjol, yaitu Patty Mills dan Josh Giddey. Kedua pemain Australia ini masuk tiga besar rataan poin, rebound, assist, dan efisiensi.

Ini mengingatkan kita pada Oklahoma City Thunder musim 2013/14 yang mengandalkan Russel Westbrook dan Kevin Durant. Akhirnya tim ini klaah melawan San Antonio Spurs di Final Wilayah Barat dengan kedudukan 2-4.

Untuk Amerika Serikat, mereka kalah melawan Lithuania yang hanya ada satu pemain NBA karena permainan kolektif dari Lithuania dan telat panas dari Amerika Serikat. Meski panas di babak kedua, itu tidak menolong negeri Paman Sam terhindar dari kekalahan. Bahkan, mereka kalah dari Brazil yang dimana Raul Neto, pemain NBA asal Brazil tidak dimainkan karena cedera.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Warna Tembok Dapur yang Dapat Berikan Suasana Enak Dipandang

Untuk Kanada, dalam hal bertahan memang bagus, tapi mereka mengandalkan Shai Gigeous-Alexander untuk mencetak poin. Terbukti dengan Shai punya rata-rata 28,2 poin per game. Dibawah Shai, ada Kelly Olynyk dengan rata-rata 13,6 poin per game. Meski begitu, dua negara di Amerika Utara ini lolos delapan besar FIBA Basketball World Cup 2023.

Salah satu tuan rumah FIBA Basketball World Cup 2023, yaitu Filipina gagal lolos fase grup dan bertanding untuk memperebutkan peringkat ke-17 hingga ke-32. Hingga berita ini dibuat, Filipina berhasil mengalahkan China. Sekadar informasi, setelah melewati fase grup, 16 negara yang lolos akan bermain di fase grup untuk mencari delapan besar. Bagi yang lolos delapan besar, bermain dengan format fase gugur. Jika kalah, mereka akan bertanding memperebutkan peringkat layaknya kompetisi Asian Men's Volleyball Championship 2023. Sementara yang tidak lolos delapan besar, peringkat akan diatur berdasarkan selisih poin jika total kemenangannya sama. Ini mirip dengan sepak bola. Aturan ini berlaku juga pada fase grup perebutan peringkat ke-17 hingga ke-32.

Selain timnas dari beberapa negara, kita bahas timnas yang tidak kuat dalam olahraga basket namun pencapaiannya di FIBA Basketball World Cup 2023 meningkat. Yang pertama ada Jepang. Tuan rumah yang ini masuk grup neraka bersama Jerman, Finlandia, dan Australia. Banyak yang memprediksi Jepang tidak akan lolos fase grup dan main untuk memperebutkan peringkat ke-17 hingga peringkat ke-32. Finlandia hanya ada Lauri Markanen untuk pemain NBA, Jerman ada empat pemain NBA, dan Australia punya sembilan pemain NBA. Jepang berhasil mengalahkan Finlandia.

Di sisi lain, Sudan Selatan berhasil kalahkan China. Berkat kekalahan China akhirnya Jepang menjadi peringkat satu untuk zona Asia dan Sudan Selatan menduduki peringkat satu zona Afrika. Kedua negara ini lolos ke Olimpiade 2024 yang bagi kedua negara itu merupakan pertama kalinya lolos Olimpiade.

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Youtube Cerita Basket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah