Wadah Air Zaman Majapahit Ditemukan di Pleret Bantul

- 7 September 2023, 13:49 WIB
Wadah air dari grabah yang diduga berasal dari jaman Majapahit
Wadah air dari grabah yang diduga berasal dari jaman Majapahit /Uut

Tim Ekskavasi Situs Keputren, mendapatkan temuan dua struktur, yaitu pertama struktur pondasi dari sebuah tembok yang membujur dari timur ke barat dengan lebar kurang lebih 70 cm pondasinya dan berbahan bata. Kedua, struktur yang diduga sebagai saluran air dengan orientasi utara-selatan. Pada struktur saluran air inilah ditemukan artefak fragmen kuno berupa wadah-wadah atau tempat air yang sudah tidak utuh. Wadah-wadah air ini sangat bervariasi, ada yang tertutup dan terbuka. "Wadah air yang tertutup banyak ditemukan berupa pecahan dari kendi, kemudian wadah air terbuka dengan ukiran yang ditempel," ujar Hery Priswanto.

 

Selama penelitian di Pleret sejak 2007 lalu, baru kali ini temuan berupa wadah air terbuka dengan ornamen yang mirip dengan ornamen yang dijumpai di Trowulan Mojokerto sehingga ada kemiripan dengan era Kerajaan Majapahit. "Artinya keberadaan artefak ini dimiliki bukan orang sembarangan.

Baca Juga: WEL-1 RI-X Pesawat Pertama Buatan Anak Bangsa pada Tahun 1948 

Keputren sendiri merupakan sebuah pemukiman Pleret yang digunakan para putri raja dan selirnya. Dengan temuan artefak berupa wadah-wadah air kemudian struktur ini bisa menjawab bahwa Keputren ini punya peran dan nilai penting serta bagian dari Keraton Pleret yang pernah ada pada abad 17,” tutur Hery selaku Koordinator Lapangan (Korlap) Tim Ekskavasi Situs Keputren saat ditemui di lokasi penelitian, Keputren, Pleret, Bantul, Rabu 6/9/23.

 

Hery mengaku pernah menemukan artefak fragmen dengan model ukiran yang tempel dan dikasih hiasan yang serupa pada saat dirinya melakukan penelitian di area Jawa Timur. Ukiran pada artefak fragmen yang ditemukan di Situs Keputren Pleret ini sama dengan ukiran dengan era Majapahit Kuno.

 

Dengan demikian keberadaan benda ini sudah ada dan dimanfaatkan oleh orang yang tidak sembarangan di Situs Keputren tersebut. Mengingat artefak wadah air yang dimiliki masyarakat pada umumnya biasanya polos alias tidak mempunyai ukiran. Temuan artefak fragmen kuno yang monumental dan signifikan ini selanjutnya di data dan diserahkan kepada Disbud DIY untuk dilakukan kegiatan pelestarian dan pengamanan serta disimpan di Museum Pleret.

Baca Juga: 5 Gajah di Borobudur Dipindah ke Yogyakarta dan Semarang 

Halaman:

Editor: Drs Tri Jauhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah