Ini Penyebab Merosotnya Satria Muda Pertamina Musim Ini

- 2 Agustus 2023, 15:20 WIB
Skuad/roaster inti Satria Muda Pertamina
Skuad/roaster inti Satria Muda Pertamina /

 

JURNAL SOREANG - Satria Muda Pertamina merupakan tim basket Indonesia yang melegenda. Tim basket yang saat ini disponsori oleh Pertamina itu kalah oleh Pelita Jaya di semifinal IBL (Indonesia Basketball League) 2022/23. Dimana pertandingan yang pecinta basket Indonesia menganggapnya sebagai final terlalu pagi ini bukan hanya sekadar kekalahan biasa, tapi kekalahan ini merupakan kekalahan yang bisa mengubah dunia basket Indonesia. Apa penyebab tim bermarkas di BritAma Arena ini?

Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube Cerita Basket yang diupload pada 20 Juli 2023, dalam penyelenggaraan IBL sejak tahun 2003, Satria Muda (SM) masuk final IBL sebanyak 16 kali dari 19 musim. Menurut pecinta basket Indonesia, SM adalah tim basket bukan langganan juara, tapi langganan final IBL. Kali ini, kita bahas kelemahan SM di musim 2022/23 serta pertandingan semifinal melawan Pelita Jaya (PJ) Bakrie Jakarta.

Pertama adalah field goal atau yang pecinta basket kenal akurasi tembakan. Meski PJ menang dengan skor 80-67 atas SM, pertandingan ini agak miris bagi pecinta basket Indonesia. Fakta yang mengejutkan dari SM saat melawan PJ adalah PJ unggul 66-37 di quarter keempat dengan waktu yang menyisakan sembilan menit 30 detik. Padahal, tim ini punya lima pemain yang bermain di IBL All-Star muaim 2022/23.

Baca Juga: Hasil Australia Open 2023, Rabu, 2 Agustus 2023, Empat Wakil Indonesia Lolos ke 16 Besar, Berikut Daftarnya

Bagi Ali Bagir, power forward SM, ini merupakan playoff pertama kalinya. Maklum jika masih belum menyesuaikan diri. Selebihnya, penampilan ini mengecewakan. Statistik field goal SM melawan PJ di pertandingan pertama adalah 33 persen atau dari 66 tembakan hanya 22 tembakan yang masuk ring basket. Dan kebanyakan tembakan yang masuk dari skuad SM terjadi di quarter keempat. Karena selsihnya jauh, comeback SM tetap tidak membantunya menang.

Akurasi tembakan tiga poin juga menurun sejak melawan Bali United di ronde pertama. Termasuk melawan PJ di pertandingan pertama, persentase field goal tiga poin hanya 24,3 persen. Meski begitu, SM bisa menang dua pertandingan melawan Bali United karena bisa diimbangi tembakan dua poin.

Bench poin yang tidak konsisten. Meski poinnya merata di pertandingan pertama dengan roster inti atau disebut pemain inti, tetap saja SM kalah dari PJ. Di pertandingan kedua, makin kleihatan tidak konsistennya bench poin atau kontribusi poin dari pemain cadangan. Arki Dikania Wisnu, Elijah Johad Foster, dan Widyanta Putra Teja menyumbangkan 70 persen poi di pertandingan kedua melawan PJ. Smebilan pemain lainnya hanya 30 persen.

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Youtube Cerita Basket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah