Network
Pasukan Ramaz Svanadze secara luar biasa membuat Portugal kalah 2-0 terakhir kali, sementara skuad Belgia berjabat tangan dengan Belanda dalam kebuntuan tanpa gol.
Pratinjau pertandingan
Sembilan bulan setelah diajari pelajaran sepak bola dalam kekalahan persahabatan 4-1 dari Portugal, Georgia menghadapi baptisan api kontinental melawan peraih medali perak 2021 pada hari Rabu, tetapi penduduk asli Tbilisi membalas kekalahan sebelumnya di depan penggemar mereka sendiri dengan kesuksesan smash and grab.
Meski hanya membual 31% penguasaan bola pada hari itu dan melepaskan empat tembakan ke gawang dibandingkan dengan 17 tembakan Portugal, gol pembuka Giorgi Gagua dan sundulan Saba Sazonov secara luar biasa mematikan permainan sebelum paruh waktu, dan harapan Portugal untuk bangkit pupus ketika Tomas Araujo diberi perintah berbaris 14 menit dari akhir.
Beberapa penggemar Georgia dan memang pemain mungkin bangun mencubit diri mereka sendiri, tetapi meja tidak berbohong; Pasukan Svanadze duduk di puncak klasemen yang terdiri dari Belanda, Belgia dan Portugal, dan kemenangan lain pada hari Sabtu akan mengirim Tentara Salib lolos ke babak sistem gugur saat pertama kali meminta.
Baca Juga: Lionel Messi Datang di MLS Harga Tiket Melambung hingga Seribu Persen
Georgia sebelumnya gagal dalam 14 periode kualifikasi berturut-turut sebelum mendapatkan tiket emas ke final sebagai tuan rumah bersama Rumania tahun ini, tetapi Tentara Salib berpotensi hanya berjarak 90 menit dari menyingkirkan dua pemain besar, dan menjalankan tiga pertandingan. tanpa kebobolan menjadi bacaan yang menyenangkan sebelum kunjungan tim Belgia yang belum menemukan sepatu menembak terbaik mereka.
