JURNAL SOREANG - Dalam pertandingan sepakbola, pasti semua tim yang bertanding ingin menang. Walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin, terkadang satu tim harus menerima kenyataan kalau tidak mendapat hasil yang diinginkan. Seperti imbang atau kalah.
Hasil yang tidak diinginkan harus diterima oleh perwakilan dari tim sepakbola Italia di kompetisi Eropa musim 2022/23. Tidak hanya tim sepakbola Italia, Timnas sepakbola Italia U-20 juga demikian. Mirisnya lagi, hasil yang tidak diinginkan tersebut terjadi karena semua perwakilan tim sepakbola Italia kalah di pertandingan final kompetisi Eropa musim 2022/23 dan timas sepakbola Italia kalah di partai final Piala Dunia U-20 2023 di Argentina oleh lawannya masing-masing.
Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube Starting Eleven, AS Roma kalah adu penalti dengan tim asal Spanyol, Sevilla. Bermain sampai selama 2 jam, skor tetap satu sama. Memasuki babak adu penalti, eksekutor kedua dan ketiga AS Roma gagal memberikan gol yang menobatkan tim peringkat ke-12 La Liga (Liga Spanyol) musim 2022/23 juara UEFA Europa League 2022/23.
Salab satu faktor kekalahan AS Roma adalah apiknya penampilan Yassine Bounou, kiper asal Maroko. Pasca penampilannya di timnas sepakbola Maroko di Piala Dunia 2022 di Qatar, Bounou tampil gemilang di Final UEFA Europa League 2023 di Puskas Arena, Budapest, Hungaria.
Fiorentina, wakil Italia di UEFA Conference League juga mengalami nasib sial. Melawan West Ham Untied, tim sepakbola asal kota Florence ini kecolongan di menit akhir pertandingan. Jarrod Bowen, penyerang sayap West Ham United asal Inggris menambah derita Fiorentina yang juga gagal mendapatkan gelar Copa Italia musim 2022/23.
Inter Milan, tim Italia harapan terakhir tim Italia untuk berjaya di kompetisi Eropa musim 2022/23 juga harus kalah dari Manchester City. Peraih gelar Copa Italia musim 2022/23 ini kalah dikarenakan skuad tim yang kebanyakan sudah kepala tiga.
Kegagalan ketiga tim sepakbola asal Italia ditambah dengan gagalnya timnas sepakbola Italia U-20 di Final Piala Dunia U-20 2023. Sama seperti Fiorentina, Italia juga kecolongan di menit-menit akhir pertandingan melawan timnas Uruguay U-20. Faktor regenerasi Italia jadi sorotan. Alasannya banyaknya skuad dari timnas Italia U-20 yang berasal dari tim medioker macam Empoli, Udinese, dan tim sepakbola Italia yang kurang dikenal lainnya.
Faktor generasi inilah yang menjadi alasan timnas sepakbola Italia terus menurun pasca gelar Piala Dunia 2006. ***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang