Network
Pratinjau pertandingan
Tampaknya mencolok dengan formasi tiga bek yang baru ditemukannya, Graham Potter telah bertahan dari gelombang besar seruan dari para pendukung agar dia dipecat saat dia terus menarik raksasa London Barat keluar dari kebiasaan mereka, mengawasi kemenangan luar biasa di Leicester yang sedang berjuang terakhir kali.
Baca Juga: Liga Inggris : Wolverhampton Wanderers Diramal akan Menang 2-0 atas Leeds United
Menanggapi cemoohan para penggemar dengan melepaskan tendangan voli yang indah ke tiang dekat, Ben Chilwell mencetak gol pertama sebelum tendangan Patson Daka menyamakan kedudukan bagi the Foxes, namun sebuah tendangan lob dari Kai Havertz dan tendangan gunting dari Mateo Kovacic membawa Chelsea kembali ke markas dengan membawa kemenangan.
Meskipun kini telah meraih dua kemenangan beruntun di divisi utama, Chelsea tetap berada di papan tengah klasemen di peringkat 10 dan terpaut 11 poin dari jatah Liga Champion, namun lolos ke turnamen utama Eropa dengan menjuarai Liga Champion musim 2022-23 masih merupakan sebuah kesempatan yang sangat besar, setelah mereka mengalahkan Borussia Dortmund di babak 16 besar.
Sementara mereka menunggu untuk mengetahui nasib lawan mereka di perempat final, dengan pengundian yang dilakukan pada Jumat pagi, Chelsea sekarang bertekad untuk memenangkan tiga pertandingan Liga Premier berturut-turut untuk pertama kalinya sejak hari-hari awal Potter memimpin pada bulan September dan Oktober, dan The Blues hanya mencetak satu gol dalam 360 menit terakhir sepak bola liga di Stamford Bridge.
Rekor 29 tahun tak terkalahkan di kandang melawan Everton - yang terpanjang dalam sejarah Chelsea - juga harus dijaga oleh Potter pada Sabtu malam, dengan The Toffees gagal menang dalam 27 pertandingan Liga Primer di Stamford Bridge dan berisiko terseret lebih dalam ke dalam masalah degradasi dengan mencatatkan rekor 28 pertandingan di sini.
