Network
Baca Juga: Piala AFF : Nirgol pada Laga Perdana Spaso Bersyukur Cetak Gol saat Indonesia Lawan Brunei
Dua kekalahan dari lima pertandingan di semua turnamen sejak kembalinya sepak bola klub bukanlah rekor bencana bagi Tricky Trees, yang juga memiliki enam pertandingan tak terkalahkan di City Ground untuk ditulis di rumah, tetapi menahan diri mereka sendiri saat tandang telah menjadi tema Wolves dalam beberapa pertandingan terakhir.
Tidak butuh waktu lama bagi manajer Wolves yang baru saja ditunjuk, Julen Lopetegui, untuk merasakan kemarahan VAR pertamanya di Inggris, karena mantan pelatih Sevilla itu dibiarkan menyesali apa yang seharusnya terjadi dalam kebuntuan Piala FA empat gol dengan Liverpool di Anfield.
Serangan dari Darwin Nunez dan Mohamed Salah membatalkan gol pembuka Goncalo Guedes sebelum Hwang Hee-chan menyamakan kedudukan lagi, dan Wolves mengira mereka telah menyingkirkan sang juara bertahan tepat di menit-menit akhir melalui Toti, hanya untuk bendera offside yang dikibarkan setelah Matheus Nunes tampaknya menerima bola di belakang bek terakhir.
Baca Juga: Media Vietnam Tak Suka Sin Tae Yong Unggah Video Doan Van Hau yang Bermain Kasar
Namun, kurangnya sudut kamera yang tersedia berarti bahwa VAR tidak dapat melakukan intervensi, memaksa Wolves untuk memasukkan pertandingan lain ke dalam jadwal yang tak henti-hentinya karena mereka juga mencoba untuk menjauh dari ancaman degradasi papan atas - duduk di urutan kedua dari bawah di klasemen Liga Premier.
Sudah 27 tahun sejak Wolves terakhir kali melaju ke perempat final EFL Cup, kalah dari rival West Midlands, Aston Villa, pada tahun 1996, dan tidak pernah sejak memenangkan mahkota untuk kedua kalinya pada tahun 1980, tim tamu melaju sejauh empat besar.
