Alasannya, tugas pelatih hanyalah mempersiakan secara professional agar pertandingan bisa dimenangkan, terserah penonton dan fans untuk menilai apakah pemain lawan bermain kasar atau tidak.
Artinya, media ini mempersilahkan pemainnya untuk bermain kasar dan meninggalkan prinsip fair play. Masya Allah.
Baca Juga: Piala AFF : Nirgol pada Laga Perdana Spaso Bersyukur Cetak Gol saat Indonesia Lawan Brunei
Atau, kata Soha lagi, pelath harus segera bereaksi dalam konferensi pers pasca pertandingan daripada mengkritik di jejaring sosial. OMG.
Soha lebih lanjut menuduh STY takut kalah sehingga dia meng-upload 3 video kekasaran Van Hau tersebut untuk menggoyahkan semangat Vietnam. Benarkah demikian ?
Seakan tidak tahu mana cara bermain bola yang bermartabat, media ini malah menuding STY berperilaku buruk. Padahal, dari beberapa pernyataannya itu sudah sangat jelaslah bahwa dirinya sendirilah yang buruk.
Baca Juga: Piala AFF : Media Vietnam Sebut Indonesia menyia-nyiakan banyak kesempatan