JURNAL SOREANG - Insiden berdarah yang menewaskan setidaknya 125 orang, dan dua diantaranya polisi, di Stadion Kanjuruan, Malang, saat gelaran BRI Liga 1 antara Perebaya vs Arema jadi sejara buruk sepakbola Indonesia.
Laporan sementara menyebut tragedi Kanjuruhan diawali invasi suporter Arema ke lapangan usai klubnya kalah 2-3 dari Persebaya.
Kekacauan tersebut coga dihalau dimana suporter dipaksa mundur keluar lapangan, dengan salah satunya lewat tembakan gas air mata.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo, Lionel Messi dan 8 Pemain Paling Berpengaruh di Piala Dunia 2022 Qatar
Tembakan gas air mata tersebut kemudian memancing kepanikan dan membuat penoton berebut untuk keluar lapangan.
Imbas dari hal ini banyak penonton Arema yang kemudian terinjak dan kehabisan nafas di dalam stadion sebelum berhasil menyelamatkan diri.
Insiden suporter sepakbola terbesar di tanah air ini kemudian menjadi duka bagi masyarakat Indonesia tak terkecuali klub asal Kota Bandung, Persib.
Lewat akun media sosial, Persib menyatakan bela sungkawa, ' Segenap Keluarga besar Persib menyampaikan turut berduka cita atas kejadian yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang'.