5 Tragedi Paling Kelam Sepanjang Sejarah Sepakbola Dunia, No 3 Ternyata Sama Percis dengan Insiden Kanjuruhan

- 3 Oktober 2022, 11:47 WIB
Potret kerusuhan sepakbola yang memakan banyak korban yang pernah terjadi di Ghana tahun 2001 yang insiden kejadiannya mirip dengan saat ini di stadion Kanjuruhan Malang
Potret kerusuhan sepakbola yang memakan banyak korban yang pernah terjadi di Ghana tahun 2001 yang insiden kejadiannya mirip dengan saat ini di stadion Kanjuruhan Malang /Youtube

JURNAL SOREANG - Kerusuhan dalam pertandingan sepak bola kerap terjadi apapun bisa menjadi pemicunya.

Ini sejatinya mencederai esensi sepakbola yang merupakan sarana hiburan justru malah menelan korban jiwa.

Banyak faktor memang yang melatarbelakangi hal ini bisa terjadi dari mulai wasit tidak fair sampai tidak rela tim kesayangannya kalah.

Baca Juga: Baim Wong Unggah Ungkapan Dukacita Tragedi Olahraga Arema Kanjuruhan Malang, Warganet: Jangan Jadikan Konten!

Termasuk kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam.

Peristiwa yang menewaskan 125 orang ini menjadi terbesar kedua di dunia, untuk mengingatkan anda, berikut ini 5 tragedi maut yang merenggut korban jiwa terbanyak dalam sejarah sepak bola dunia.

1. Tragedi Stadion Nasional Peru 1964

Tragedi di Stadion Nasional Peru pada 1964 diyakini sebagai tragedi paling mematikan sepanjang sejarah.

Baca Juga: Simak! 3 Zodiak dengan Horoskop Terbaik Hari ini, Adakah Tanda Zodiakmu Disini?

Insiden ini terjadi pada laga kualifikasi Olimpiade antara Timnas Peru melawan Timnas Argentina.

Para pendukung Peru memulai kericuhan setelah dua gol Timnas mereka dianulir oleh wasit.

Kerusuhan tersebut membuat 318 orang tewas dan lebih dari 500 orang lainnya mengalami cedera serius.

Baca Juga: Prediksi Porto vs Bayer Leverkusen UEFA Champions League 5 Oktober 2022, Starting Line Up, H2H, Skor

2. Kerusuhan Kanjuruhan 2022

Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya 2022 sebanyak 127 orang meninggal dunia dalam kerusuhan yang terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang Jawa Timur.

Suporter Arema tidak terima tim kesayangannya menelan kekalahan dari Persebaya dan kemenangan ini menjadi sejarah bagi Persebaya memutus tak pernah menang di kandang Arema selama 23 tahun.

Insiden ini jadi kedua terparah setelah korban jiwa yang meninggal tercatat melebihi sedikit dari kerusuhan Ghana.

Baca Juga: Cek Fakta, Benarkah FIFA Bekukan Kompetisi Sepakbola Indonesia Selama 8 Tahun Akibat Tragedi Kanjuruhan?

3. Tragedi Kerusuhan Ghana 2001 

Insiden berdarah terjadi di Ghana ketika dua klub besar negara Afrika itu Heats of Oak dan Asante Kotoko saat berlaga di stadion Accra.

Polisi menembakkan gas air mata ke beberapa penggemar yang membuat keributan dan kemudian menyebabkan kerusuhan di seluruh Stadion.

Setidaknya 70.000 orang yang panik berusaha keluar stadion dan menyebabkan banyak orang yang terinjak-injak dan menewaskan 126 orang dan melukai lebih banyak lagi.

Baca Juga: Sanksi Berat ini Menanti Panpel dan Arema FC Akan Pasca Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Berikut Janji PSSI

Tragedi ini mirip dengan kejadian di Kanjuruhan baru-baru ini, dengan mayoritas korban meninggal karena terinjak, jatuh dan sesak nafas.

4. Kerusuhan di Portside 2012 

Kerusuhan di stadion Portside terjadi pada tanggal 1 Februari tahun 2012 saat itu 2 klub asal Mesir Al Mishri dan Al-Ali bertemu di lanjutan Liga Mesir.

Singkat kata Al-Ali menang 3-1 atas tim tuan rumah, hasil itu membuat suporter tuan rumah tidak terima alhasil 79 orang meninggal dunia dan 1000 orang terluka akibat insiden ini.

  1. Baca Juga: Prediksi Ajax vs Napoli UEFA Champions League 5 Oktober 2022, Starting Line Up, Head to Head, Skor

5. Tragedi Hillsborough 1989 

Merupakan tragedi terkelam yang pernah terjadi di tanah Inggris saat itu Liverpool menghadapi Nottingham forest di semifinal Piala FA tahun 1988-1989.

Sayangnya Tribun Stadion Hillsborough gagal menampung puluhan ribu suporter Liverpool yang datang melebihi batas kapasitas.

Kabarnya suporter Liverpool yang datang melebihi kapasitas yang sudah ditentukan, akibatnya 96 orang meninggal dunia dan 776 orang luka-luka.***

Editor: Agung Prasetya

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah