Seorang Aremania Ceritakan Kronologi Tragedi Olahraga Kanjuruhan: Kami Keluar dengan Damai Tapi Polisi...

- 2 Oktober 2022, 17:27 WIB
Polisi Bubarkan Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Menggunakan Gas Air Mata, Padahal Dilarang!
Polisi Bubarkan Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Menggunakan Gas Air Mata, Padahal Dilarang! /@antarafoto

JURNAL SOREANG - Salah seorang aremania memberikan kesaksiannya saat berada di lokasi kejadian tragedi olahraga kerusuhan Kanjuruhan, Sabtu 1 Oktober 2022 kemarin.

Menurut Aremania tersebut, pertandingan olahraga antara Arena FC vs Persebaya berjalan sangat aman hingga akhir laga BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Namun beberapa Aremania nekad turun ke lapangan untuk menyampaikan kekecewaannya atas kekalahan Arema FC pada pertandingan olahraga tersebut, hingga berujung kerusuhan di Kanjuruhan.

Baca Juga: Melalui Akun Instagramnya, Lee Min Ho Ucapkan Bela Sungkawa Atas Tragedi Olahraga Kanjuruhan Malang

Melalui unggahan Insta Stories salah seorang Aremania dengan nama akun hudaaboys menceritan kronologi tragedi kerusuhan olahraga sepak bola di Kanjuruhan.

Kronologi dari mata saya!

Selama 90 menit berjalan meskipun meskipun arema menelan kekalahan semua aman tidak ada gesekan sama sekali.

Baca Juga: Kompak Ucapkan Belasungkawa atas Tragedi Kanjuruhan Malang, Klub Premier League Inggris akan Pakai Ban Hitam?

Lalu 2 orang Aremania mulai turun memasuki lapangan (ya itu salah namun turun ke lapangan adalah hal biasa dalam sepak bola).

2 Aremania memasuki lapangan dengan damai dan sempat berpelukan dengan Maringa dan Pak manajer Ali Rifki.

Lalu segerombolan Aremania mulai turun ke lapangan untuk menghampiri para pemain (tidak untuk bertengkar) mereka meluapkan emosi kepada pemain (tidak memukul tidak rusuh).

Baca Juga: Kronologi Lengkap Menurut Polri Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang, Pasca Pertandingan Arema Vs Persebaya

Lalu polisi dan tentara mulai rusuh masuk lapangan dan mengamankan Aremania, salah satu rekan Aremania tertangkap oleh salah satu tentara dan tentara itu dengan brutal memukuli aremania tersebut.

Kawan-kawan Aremania tidak terima bahwasanya rekan kami dipukuli dan akhirnya aremania mencoba menyelamatkan Aremania tersebut.

Kejadian tersebut malah memancing emosi para Aremania lalu salah satu pihak keamanan memasang gas air mata di lapangan untuk membubarkan Aremania yang turun ke lapangan.

Baca Juga: 13 Mobil Polisi dibakar Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Karena Menembakkan Puluhan Gas Air Mata

Beberapa Aremania sudah keluar baik-baik karena takut terjadi kericuhan lebih besar. Lalu saya dan rekan saya mulai keluar meninggalkan stadion.

Kami keluar dengan damai tiba-tiba polisi melempar gas air mata kepada kami. Kami tidak merusak kami keluar dengan damai mereka melempar gas air mata kepada kerumunan.

Sontak kami semburat dan melarikan diri. Hampir seluruh sudut pintu keluar di lempar gas air mata (VIP, Gate 1, Gate 2, Gate 3, Gate 4) kejadian itu membuat makin panas dan memancing emosi Aremania.

Baca Juga: Tragedi Olah Raga Arema Kanjuruhan Malang, PSSI Hentikan Sementara Liga 1 2022-2023, Berapa Lama?

Saya pribadi hampir pingsan karena sesak nafas dikarenakan gas air mata. Perlu disesuaikan lemparan gas air mata tersebut, karena sontak banyak aremania (kebanyakan anak kecil dan wanita) pingsan di tempat.

Saya mencoba menenangkan diri karena sesak nafas dan pandangan tidak bisa terkendali, saya hampir pingsan saat berusaha lari menjauhi area yang dilempari gas air mata.

Lalu saya masuk ke warung dan disana sudah banyak korban yang sesak nafas. Beberapa saat kemudian kami yang berada di dalam warung tribun Kanjuruhan, ada salah satu polisi menyuruh kami untuk keluar.

Baca Juga: Pernah Berseteru, Akhirnya Mantan Grup Secret Ini Klarifikasi? Zinger: Banyak Orang Menebak Kepribadian Saya

Dengan kondisi diluar belum kondisif dan masih ada banyak gas air mata, dan kami para aremania tidak mau keluar dari warung tersebut karena beberapa pertimbangan yang tidak diinginkan.

Setelah suasana sedikit mereda dan gas air mata mulai hilang, saya berusaha mengajak rekan-rekan aremania agar secepatnya keluar dan menjauhi area tersebut.

Lalu kami keluar pagar parkiran 87 disitu saya menenangkan diri.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Sepak Bola La Liga Minggu 2 Oktober 2022: Ada Espanyol vs Valencia dan Real Madrid vs Osasuna

Diakhir unggahannya ia mengaku sangat sedih dengan peristiwa yang terjadi, ia pun menyayangkan cara penyelesaian dari pihak keamanan sampai harus berjatuhan korban.***

 

 

 

Editor: Siti Nieke Noviyanti

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah