Network
JURNAL SOREANG - Sebanyak 127 orang tewas dalam kerusuhan suporter yang pecah seusai pertandingan derbi Jawa Timur, Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu 1O Oktober 2022, malam.
Insiden kerusuhan suporter Liga 1 tersebut membuat 127 orang dilaporkan tewas, dua di antaranya anggota polisi.
Hal ini tentu menjadi sebuah pukulan tersendiri bagi dunia sepakbola, apalagi insiden suporter ini menelan korban jiwa yang sangat banyak, bahkan melebihi tragedi maut Hillsborough antara Liverpool vs Nottingham Forest pada Aparil 1989.
Berbagai pihak menyatakan duka untuk para korban dan mengutuk keras tragedi ini, salah satunya dari presenter Najwa Shihab.
Satu nyawa pun sudah terlalu banyak, sudah amat sangat banyak. APALAGI INI. Tulis Najwa Shihab.
Selanjutnya jurnalis senior itu menuliskan kritik tajam pada cara pejabat.
Baca Juga: Kim Sejeong Adakan Fanmeet Di Jakarta, Segini Harga Tiket dan Cara Membelinya!
Evaluasi, evaluasi, evaluasi. Klise? Jelas klise kalau evaluasinya cuma di permukaan.
Apalagi kalau direaksi hanya dengan liga berhenti sesaat… lalu berlanjut seperti sedia kala, seakan semuanya baik-baik saja, hanya karena sudah mengeluarkan sanksi, sanksi, dan sanksi.
Tidak ada evaluasi jika responsnya hanya menyalahkan dan menghukum mereka yang paling rentan, sama sekali tidak menyentuh mereka yang punya kewenangan, dan berakhir hanya dengan semata ucapan belasungkawa.
Baca Juga: RESMI, Persib VS Persija Liga 1 2022-2023 Ditunda, Tiket Masih Bisa Digunakan
Ratusan nyawa yang hilang ini tragedi luar biasa besar. Ini bukan lagi tragedi bagi sepakbola Indonesia, ini sudah tragedi bagi bangsa Indonesia.
Langkah-langkah luar biasa mutlak dilakukan oleh semua otoritas tertinggi di negeri ini untuk menghukum yang bersalah, merombak yang memang harus dirombak.
Kalimat "ini tanggung jawab BERSAMA" artinya TIDAK ADA yg bertanggung jawab. Menyiratkan keinginan lepas tangan. Jadi mari kita kawal sama-sama. Tragedi ini wajib diusut tuntas.
Duka saya untuk semua korban di Kanjuruhan. Hati dan perasaan saya bersama semua keluarga yang kehilangan. Tulis Najwa Shihab di akhir caption.
Najwa Shihab selama ini dikenal sebagai jurnalis yang vokal mengkritisi dunia sepak bola indonesia.
Lewat program yang dipandunya, Mata Najwa, ia beberapa kali membuat program bertajuk PSSI Bisa Apa hingga beberapa jilid.***
