JURNAL SOREANG - Kekalahan Arema FC atas Persebaya menimbulkan kerusuhan selepas laga.
Aremania yang tak terima dengan hasil akhir merangsek masuk kedalam lapangan.
Tak hanya itu saja, kericuhan semakin parah tatkala gas air mata diluncurkan pihak kepolisian kedalam tribun.
Keadaan semakin chaos, suporter semakin banyak yang masuk lapangan, aparat kepolisian dibantu anggota TNI mencoba menghalau dan meredakan situasi.
Namun jumlah yang terbatas tak sebanding dengan ribuan Aremania yang turun kelapangan.
Terlihat dalam video yang beredar aparat berlarian mengamankan suporter yang masuk lapangan.
Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV, Minggu, 2 Oktober 2022, Live AFC Futsal Asian Cup 2022 Indonesia vs Taiwan
Tak hanya kekacauan makin menjadi setelah flare dinyalakan oleh para suporter di beberapa sudut tribun.
Sadar kerusuhan semakin menjadi, pihak kepolisian bertindak dengan mengeluarkan gas air mata pada suporter.
Namun hal tersebut justru berakibat fatal, para suporter di dalam tribun justru menjadi kalang kabut, mereka berlarian menghindari gas air mata.
Banyak yang terinjak-injak, sesak nafas hingga berdesakan membuat korban jiwa tak terelakkan.
Kerusuhan semakin sulit reda,kendaraan aparat kepolisian terlihat dirusak dan diluar lapangan mobil baracuda yanf mengevakuasi pemain Persebaya pun tak luput dari sasaran.
Lemparan botol air mineral hingga batu dilayangkan pada mobil pemain yang terlihat dari video yang beredar di media sosial.
Dari update terbaru berita yang terhimpun setidaknya ada sekitar 120 orang kebib korban meninggal dunia.
Didalamnya termasuk balita, wanita hingga aparat kepolisian pun tak luput menjadi korban.
Sadar akan kekacauan yang terjadi, pihak panpel dan manajemen Arema FC mengeluarkan statement resminya.
Manajemen Arema FC menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban dalam musibah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada pekan ke-11 Liga 1 2022 pada Sabtu 1 Oktober 2022.
Hal itu diungkapkan oleh ketua panpel pertandingan Arema FC vs Persebaya mewakili Arema FC.
"Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," ungkap Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.
Baca Juga: Prediksi Cinta Capricorn, Aquarius dan Pisces Hari Ini, Cinta Membuat Seseorang Lebih Baik
Sebagai tindak lanjut, Manajemen Arema FC juga akan membentuk Crisis Center atau Posko Informasi korban untuk menerima laporan dan penanganan korban yang dirawat di rumah sakit.
"Manajemen juga akan membentuk crisis center atau posko informasi yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit," tambah Haris.
Manajemen Arema FC menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban.
Baca Juga: dr Zaidul Akbar Terangkan Penyakit Jantung dan Cara Pengobatannya
"Kepada keluarga korban manajemen arema fc memohon maaf sebesar besarnya serta siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca musibah agar banyak yang diselamatkan," pungkas Abdul Haris.
Buntut dari kejadian ini PT. LIB secara resmi menghentikan pertandingan dalam sepekan ke depan.
Termasuk laga Big Match Persib vs Persija yang terancam batal dan ditiadakan atas kejadian ini.
Tak hanya itu sanksi berat menghampiri PSSI dan Liga Indonesia yang terancam tak boleh digelar oleh FIFA.
Hasil akhir pertandingan tersebut adalah 2-3 dengan keunggulan Persebaya Surabaya.
Hal ini memantik reaksi dari Aremania yang sebabkan kerusuhan karena tak terima dengan kekalahan timnya atas rival utama mereka.***