Salah satu pengamat sepakbola pernah menulis komentar yang sangat bisa dipahami mengenai Piala Super Eropa ini:
"Pertandingan dimainkan antara pemenang UCL dan pemenang Liga Europa, itu sama sekali tidak ada gunanya. Paling umum, kedua finalis di Liga Europa adalah tim yang tersingkir di babak penyisihan grup UCL.
Jadi mereka bahkan tidak cukup bagus untuk mencapai babak 16 besar UCL, dan mereka ditandingkan dengan sang juara? Secara harfiah tidak masuk akal. Mereka benar-benar harus pensiun dari Piala Super. Ini adalah permainan yang tidak berguna,"
Baca Juga: WOW! Begini Kondisi Rumah Mewah Milik TKI Malaysia, Dibangun dengan Budget Rp1,3 Miliar
2. Waktu pelaksanaan
Ajang Piala Super Eropa selalu dilaksanakan di musim panas atau pada fase di mana kompetisi-kompetisi Eropa baru dimulai (bahkan sebagian belum).
Dari hal ini saja sudah bisa diragukan karena pada fase awal-awal musim baru, klub-klub belum sepenuhnya mencapai bentuk terbaik mereka.
Bahkan yang lebih buruk, cukup banyak yang melihat pertandingan Piala Super Eropa nyaris tak ada bedanya dengan laga pramusim.
Namun, hal itu juga masuk akal. Alih-alih melihat kedua klub menurunkan pemain-pemain terbaiknya, para pelatih justru tak jarang masih mencoba-coba skema baru dan menurunkan pemain-pemain muda, pemandangan yang memang sering kita lihat di laga-laga uji coba pramusim.