"Liverpool melakukan iklan anti seksisme dan penggemar mereka tanpa ampun mencemooh seorang gadis muda yang menyanyikan lagu itu,"
Mencemooh lagu kebangsaan bukanlah hal baru bagi penggemar Liverpool, itu telah terjadi sejak tahun 1980-an, ketika itu dilihat sebagai protes terhadap perlakuan Margaret Thatcher terhadap kota tersebut.
Penghinaan para penggemar The Reds terhadap pendirian itu juga merupakan perlawanan atas peristiwa Hillsborough di mana 97 orang tewas tragis dalam kecelakaan di stadion di Sheffield selama pertandingan semifinal Piala FA pada tahun 1989 yang mereka anggap masih ditutup-tutupi hingga sekarang.
Namun, ketika para penggemar mencemooh di final Piala FA awal tahun ini, manajer Jurgen Klopp justru membela para pendukung Anfield.
"Mereka tidak akan melakukannya jika tidak ada alasan. Saya belum cukup lama berada di sini untuk memahami alasannya - itu pasti sesuatu yang bersejarah - dan itu mungkin pertanyaan yang dapat Anda jawab jauh lebih baik daripada yang pernah saya bisa.
"Mayoritas pendukung kami adalah orang-orang yang biasa. Benar-benar cerdas, melewati titik terendah dan tertinggi. Mereka tidak akan melakukannya tanpa alasan," ucap Klopp, dikuto dari Daily Mail.
Komentar Klopp tidak diterima dengan baik di Downing Street, dengan juru bicara Perdana Menteri menyebut ejekan itu sangat "luar biasa" karena Piala FA seharusnya menyatukan orang.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion King Power itu, Liverpool berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan sang juara Premier League musim lalu.