Akan tetapi anggaran yang terbatas menjadikan pemeliharaan stadion dan Gedung Olahraga sekitarnya masih jauh dari harapan.
Bahkan dapat dikatakan belum layak untuk digunakan, kondisi ini merupakan permasalahan klasik bagi pemerintah daerah dan pusat yang mampu membangun Stadion dan Gedung Olahraga dengan megah untuk mendukung event tertentu.
Namun tidak mampu untuk memelihara pada periode berikutnya dengan alasan keterbatasan anggaran.
Pembangunan Stadion Utama Palaran menelan biaya Rp800 miliar dan dibangun dengan taraf internasional sebagai salah satu stadion yang digunakan untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional atau PON di tahun 2008 di Provinsi Kalimantan Timur.
Saat ini kondisi Stadion Utama Palaran cukup memprihatinkan, karena di sekelilingnya telah dipenuhi belukar tembok bangunan yang retak dan tiang pancang stadion tampak kusam berkarat.
Baca Juga: Selain Kim Garam LE SSERAFIM, 5 Artis K-Pop Ini Juga Dikeluarkan Agensinya, No 1 Sempat Buat Heboh!
Dan ditumbuhi oleh rumput liar, pengurus Stadion Utama Palaran menjelaskan bahwa pemerintah telah mengusulkan audit building atau pemeriksaan bangunan pada tahun 2016.
Untuk mengetahui tingkat kerusakan stadion, hasil audit itu pun tidak sepenuhnya dapat ditindaklanjuti karena anggaran tidak mencukupi.
Mungkin karena anggaran dari pusat berfokus pada pusat dan pusat ada di pulau Jawa.