AC Milan dan Inter Putus Dominasi Juventus Bikin Liga Italia Kembali Seru, Euforia Bagi Pecinta Serie A Lawas

- 8 Juli 2022, 14:05 WIB
Milan dan Inter yang berhasil memutus dominasi Juventus di Serie A dalam dua musim terakhir
Milan dan Inter yang berhasil memutus dominasi Juventus di Serie A dalam dua musim terakhir /twitter/@FootballItalia/

JURNAL SOREANG - Liga Italia Serie A sempat mengalami fase sulit saat pamor mereka turun drastis akibat skandal calciopoli yang melibatkan klub-klub raksasa seperti Juventus, Milan, Lazio dan Fiorentina.

Tahun 2006 adalah petaka bagi sepakbola Italia, khsusunya Serie A yang harus memulai kompetisi baru dengan hukuman yang diterima Juventus, Milan, Lazio, Fiorentina, plus Reggina.

Juventus bahkan harus terlempar dari Serie A untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka, sedangkan Milan, Lazio, Fiorentina dan Reggina harus memulai kompetisi 2006/2007 dengan pengurangan poin.

Baca Juga: Jika Sampai Gabung Juventus, Kalidou Koulibaly Siap-Siap Dicap Sebagai Pengkhianat Oleh Fans Napoli

Liga yang dulunya menjadi kompetisi favorit nomor satu ini bahkan kalah oleh Liga Inggris dan Liga Spanyol yang sebelumnya justru kalah jauh dari Serie A.

Serie A cukup kesulitan dan memerlukan waktu cukup lama mengembalikan pamornya yang sempat hilang.

Skandal calciopoli saat itu benar-benar membuat sepakbola Italia runtuh, kendati pada saat bersamaan Timnas Azzurri menjuarai Piala Dunia 2006.

Baca Juga: 6 Pemain yang Meraih Ballon d'Or Saat Membela Juventus, Cristiano Ronaldo Pernah Gagal Menjadi yang ke 7

Namun tak dapat terhindarkan bahwa sejak itu banyak bintang-bintang dunia yang memilih angkat kaki dari Serie A, terutama pemain-pemain Juventus.

Seiring waktu, Serie A pelan-pelan mulai merangkai lagi masa-masa indahnya seperti awal 1990-an saat kompetisi tersebut diisi pemain-pemain ternama.

Serie A baru kembali dikatakan bangkit seiring kedatangan Cristiano Ronaldo ke Juventus pada 2018 yang membuat mata pecinta bola kembali menengok kompetisi tertinggi Italia itu.

Baca Juga: Ramai-Ramai Ganti Bek! Jika Matthijs de Ligt Cabut dari Juventus, Efek Domino Transfer Berpotensi Terjadi

Selain adanya skandal calciopoli, Serie A juga sempat dikatakan kurang menarik dan tertinggal dari liga-liga lain karena persaingannya yang monoton.

Pasca Inter menjadi raja id periode 2006-2010, Serie A justru kembali didominasi Juventus yang berhasil meraih Scudetto 9 musim beruntun sejak musim 2011/2012.

Namun di samping itu, klub-klub Negeri Pizza punya banyak hasil negatif di kompetisi Eropa.

Baca Juga: Intip Kesiapan Klub-Klub Serie A Jelang Musim 2022-2023: Juventus, Milan, Inter, Roma, Mana yang Sudah Oke?

Sudah 12 tahun lamanya tak ada klub Italia yang berhasil menjuarai Liga Champions setelah terakhir kali Inter Milan melakukannya pada 2009/2010.

Di ajang Europa League lebih parah lagi. Sudah 23 tahun klub Italia tidak ada yang berhasil menjuarai kompetisi kasta kedua Eropa ini.

Terakhir kali Parma yang berhasil menjuarai kompetisi yang dulunya bernama Piala UEFA ini. Ironisnya, kini bahkan Parma sudah tak ada di Serie A setelah kekuatannya tergerus pasca bangkrut.

Baca Juga: Sarankan Juventus Cari Pemain Lain, Si Julid Antonio Cassano Sebut Harga Nicolo Zaniolo Gak Sesuai Kemampuan!

Kredit lebih layak diberikan kepada Juventus. Kendati mereka yang menciptakan kasus calciopoli, tapi pada akhirnya klub itu jugalah yang berhasil mengembalikan nilai koefisien Liga Italia.

Dalam satu dekade terakhir, Juventus menjadi klub yang paling sering melangkah jauh di kompetisi Liga Champions, bahkan dua kali masuk final pada 2014/2015 dan 2017/2018.

Meski dari kedua kesempatan tersebut Si Nyonya Tua cuma jadi runner-up, tapi pencapaiannya berhasil mengembalikan jatah wakil Italia ke Liga Champions kembali menjadi 4 tim setelah sebelumnya sempat dikurangi karena nilai koefisien yang rendah akibat prestasi jelek perwakilannya di ajang Eropa.

ibundaBaca Juga: Makin Terungkap! Ibunda Nicolo Zaniolo Beri Tanda Sang Anak akan Segera Tinggalkan Roma, Menuju Juventus?

Seiring waktu, atau tepatnya setelah CR7 bermain di kompetisi ini, Serie kembali diramaikan oleh bintang-bintang lapangan papan atas.

Belakangan, Inter Milan juga sempat tampil di final Europa League pada musim 2019/2020 yang meskipun kalah, tapi menandakan bahwa klub Italia kini mulai kembali muncuk di permukaan Eropa.

Musim ini, AS Roma juga berhasil menyelatkan wajah-wajah klub Serie A. Di antara gagalnya wakil-wakil Serie A di Liga Champions dan Europa League, Roma berhasil mencapai final Conference League.

Baca Juga: Fans Juventus Kecewa! Pernah Disebut Sebagai Kapten Masa Depan, Matthijs de Ligt Malah di Ambang Pintu Keluar

Meski tak lebih bergengsi dari dua turnamen di atas, tapi bisa mencapai final kejuaraan baru usungan UEFA ini tetaplah prestasi, apalagi bagi klub sekelas Roma yang jarang berbicara banyak di kompetisi Eropa.

Menariknya, Il Giallorossi mencapai final berkat tangan dingin Jose Mourinho, pelatih terakhir yang bisa membawa klub Italia berjaya di Eropa (Inter Milan musim 2009/2010).

Sinyal bagus lainnya yang terlihat dari persepakbolaan Italia musim lalu adalah perebutan atau persaingan Serie A yang kembali merata dan tak hanya menjadi dominasi Juventus seperti beberapa musim ke belakang.

Inter dan Milan berturut-turut berhasil memutus dominasi Juventus di Serie A dalam dua musim terakhir ini.

Baca Juga: Jika Tinggalkan Juventus, 3 Hal Ini Jadi Alasan Matthijs de Ligt Harus Pilih Chelsea daripada Bayern Munchen

Menariknya lagi, posisi 7 besar klasemen Serie A Italia 2021/2022 ditempati 7 tim utama atau dulu dikenal dengan istilah The Seven Magnificent.

Bedanya, kini Napoli lebih berhak masuk ke jajaran tersebut menggantikan Parma yang sudah sejak lama kehilangan statusnya sebagai klub besar.

Ya, pada akhirnya, meski masih belum selevel Premier League Inggris, tapi Serie A Italia pelan-pelan telah kembali kepada tradisi lamanya sebagai kompetisi seru.

Hal ini tentu sangat dirindukan dan menjadi euforia pecinta Serie A lawas yang sudah menyaksikan kompetisi ini sejak masa jaya Liga Italia di awal 1990-an.***

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: worldfootball.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah