JURNAL SOREANG – Klub siluman itulah sebutan publik terhadap klub yang tiba-tiba muncul di kancah sepakbola Indonesia.
Klub tersebut terbentuk lewat pergantian tangan pemilik sebuah klub lalu eksis tanpa mengarungi kerasnya tangga piramida kompetisi.
Mengubah identitas klub secara keseluruhan seperti nama, logo, warna, markas hingga sejarah panjang klub itu sendiri.
Baca Juga: TRANSFER LIGA EROPA: Newcastle United Bidik Neymar, Dean Henderson Resmi ke Nottingham Forest
Berikut adalah daftar klub siluman di Liga Indonesia sejak tahun 2000:
1. Badak Lampung FC
Mulanya klub ini bersama Perseru Serui asal Papua. Klub ini juga awalnya merupakan klub ternama yang sudah ada sejak 1970.
Kemudian klub sepakbola Perseru Serui berganti nama menjadi Badak Lampung FC bukan hanya namanya saja yang berganti.
Baca Juga: Arema FC Lolos ke Semifinal Piala Presiden 2022, Kandaskan Barito Putera Lewat Drama Adu Penalti
Namun, pusatnya juga berpindah yang awalnya di Serui Provinsi Papua kemudian pindah ke Bandar Lampung.
Pergantian nama tersebut terjadi saat Perseru Serui mengalami masalah finansial sehingga diakuisisi oleh pengusaha asal Lampung.
2. Borneo FC
Baca Juga: Berhasil Tumbangkan Barito Putera, Arema FC Lolos ke Semifinal Piala Presiden 2022
Borneo FC merupakan klub sepakbola yang berbasis di Samarinda Kalimantan Timur. Klub tersebut berdiri pada 7 Maret 2014.
Saat itu Borneo FC berdiri usai mengakuisisi Berseba Bangkalan. Klub tersebut didirikan oleh Nabil Hussein Said Amin.
Nabil Hussein Said Amin bersama PT Nahusam Pratama Indonesia memiliki tujuan utama dalam pendirian klub ini.
Baca Juga: Persib Keok! 2 Pemain Maung Bandung yang Kena Sial Laga Melawan PSS Sleman Piala Presiden 2022
Ia ingin membangkitkan kejayaan sepakbola kota Samarinda di Indonesia.
3. Sriwijaya FC
Klub Sriwijaya FC didirikan pada 1976 dengan nama Persija Timur. Akibat krisis finansial klub tersebut dijual dan dipindahkan ke Solo Jawa Tengah pada 2002.
Hingga berganti nama menjadi Persija Tim Solo FC, pada 2004 pemerintah Sumatera Selatan membeli Persija Tim yang dililit hutang karena mereka ingin mengelola yang berbasis di Palembang.
Klub kembali berganti nama menjadi Sriwijaya FC dan memindahkan markasnya ke Palembang Sumatra Selatan.
Sejak pindah ke Palembang Sriwijaya FC menjadi klub yang cukup berprestasi mereka menjuarai Liga Indonesia 2 kali, Piala Indonesia 3 kali.
4. FC Bekasi City
Baca Juga: TRANSFER LIGA INGGRIS: Cristiano Ronaldo Hengkang dari Man United, Neymar Digaet Newcastle United
Pada 2021 Atta Halilintar dan Putera Siregar tengah berupaya mencari klub untuk investasi sebelumnya mereka sempat ke Srwijaya FC tetapi tak ada kata sepakat terkait investasi.
Kemudian Atta Halilintar dan koleganya mampir ke PSG Pati yang sedang melakukan pemantapan tim di luar kota.
Setelah berdiskusi dengan pemilik PSG Pati yaitu Saipul Arifin mereka sepakat bahwa Atta Halilintar akan membeli mayoritas saham PSG Pati.
Dengan kepemilikan Saham Mayoritas maka Atta Halilintar berhak merubah logo klub, nama klub, bahkan domisili klub.
Nama PSG Pati diubah menjadi Ahha PS Pati FC sedangkan logo yang sebelumnya beridentitaskan ikan bandeng diubah menjadi kuda hitam.
Namun, sayang nama dan logo Ahha PS Pati FC belum bisa dipakai pada kompetisi Liga 2 tahun 2021.
Baca Juga: 7 Pemain Asing yang Tampil Mengecewakan di Pramusim dan Piala Presiden 2022, No 3 Striker Mandul
Dikarenakan perubahan nama dan logo klub harus disahkan terlebih dahulu oleh PSSi lewat kongres tahunan.
Pada 2022 Atta Halilintar dan Putera Siregar yang merupakan pemilik Ahha PS Pati FC memutuskan untuk mengganti nama menjadi FC Bekasi City.
Serta memindahkan markasnya dari Kabupaten Pati ke Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi.***