Namun walaupun begitu harga pasar juga merupakan nilai estimasi dan bisa saja nilai tersebut salah ketika dalam negosiasi terjadi kesepakatan lain yang tak diungkapkan.
Oleh karena itu nilai pasar tak jadi patokan, akan tetapi sebagai gambaran kecil dari materi skuad jika di nominalkan.
Karena setiap pemain dan klub akan memiliki nilai pasar yang berubah tiap saat, terutama untuk seorang pemain jika bertambah usia, dan mengalami penurunan performa makan otomatis harga pasarnya bisa menurut drastis.
Pun sebaliknya jika pemain bukan apa apa menunjukkan performa yang apik makan nilai pasarnya akan melesat dna membuat kenaikan nilai skuad juga akan mutlak terjadi.
Namun kali ini tetaplah Persija patut diapresiasi mengingat kegiatan belanja 'barang mahal' yang dilakukannya sangat berdampak pada animo sepakbola Indonesia yang memberikan banyak keuntungan bagi para pelaku di dalamnya.***