Network
/photo/2022/05/14/1145846113.jpeg)
JURNAL SOREANG - Mantan pebulu tangkis Taufik Hidayat mengkritik sektor tunggal putri Indonesia.
Ia menilai jumlah saat ini masih di bawah, belum mencapai level menengah.
Prestasi tunggal putra Indonesia belakangan ini menjadi sorotan seperti dikutip Jurnal Soreang dari ANTARA.
Apalagi di Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022 angka tersebut tidak bisa berbuat banyak.
Baca Juga: Meme Candi Borobudur Mirip Wajah Presiden Jokowi , Wamenag : Simbol Agama Jangan Dijadikan Bercanda
"Untuk ganda putri, Apriyani Rahayu sekarang dan sebelumnya menonjol dengan Greysia Polii. Ini bukan proses instan," kata Taufik.
Pada Indonesia Masters tahun ini, Indonesia mengandalkan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani yang masuk undian utama dari jalur kualifikasi.
Sayangnya, langkah kedua wakilnya di ajang Super 500 itu tak jauh.
Putri langsung kandas di ronde pertama, sedangkan Gregoria menyerah di ronde kedua.
Baca Juga: Persib Berduka Usai Lawan Persebaya di Piala Presiden, Ini Komentar Nick
Kemudian di Indonesia Open, Gregoria yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia harus pulang lebih awal.
Dia kalah dari Phittayaporn Chaiwan dari Thailand di babak pertama.
"Kegagalan tersebut menunjukkan bahwa tunggal putri Indonesia saat ini belum mampu mencapai level para pendahulunya seperti era keemasan Susy Susanti," tuturnya.
"Sepertinya evaluasi tidak akan habis,” kata peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu.
Baca Juga: Pemain Persib Achmad Jufriyanto Sampaikan Duka Cita untuk 2 Bobotoh yang Meninggal Dunia
Saat ini, Gregoria masih menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia terbaik di peringkat BWF.
Juara dunia junior 2017 itu saat ini berada di peringkat 30 dunia. ***
