Network
JURNAL SOREANG- Pemegang juara bertahan World Cup 1998 Prancis, dipaksa tunduk oleh Senegal di laga pembuka World Cup 2002 di Stadion Seoul, Korea Selatan.
Gol tunggal yang disarangkan Papa Bouba Diop pada menit ke-30, tidak bisa diantisipasi dengan baik oleh Fabian Barthez.
Setelah kecolongan satu gol, Prancis mencoba comeback. Tendangan yang dilakukan oleh David Trezequet pada akhir babak pertama tidak berhasil merubah kedudukan.
Disisi lain, setelah kecolongan satu gol Prancis meningkatkan serangannya, sebaliknya, Senegal mecoba menahan sekuat tenaganya.
Kepiawaian Tony Sylva dalam menjaga gawang Senegal, patut diacungkan jempol, ia mampu menghalau setiap serangan yang dibuat Prancis.
Apes bagi Prancis, hingga pluit akhir ditiupkan Prancis tidak berhasil menyamakan kedudukan, skor berakhir tipis, yakni 0-1 untuk kemenangan Senegal.
Baca Juga: Catat! Belanda vs Senegal Akan Jadi Laga Pembuka di World Cup 2022
Meski baru laga pertama, kemenangan tersebut disambut dengan sangat meriah oleh pendukung Senegal, terlebih bagi yang menonton langsung di Stadion kala itu.
Tidak hanya itu, kemenangan Senegal di laga pembuka World Cup 2002 ini juga, disambut oleh Presidennya yakni Abdoulaye Wade dengan pawai mengelilingi ibukota Dakar.
Sebaliknya bagi Prancis, baik yang menyaksikan langsung di Stadion maupun yang menonton di televisi, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Kini, Senegal dengan generasinya yang berbeda, akan kembali melakoni laga pembuka di World Cup 2022 Qatar.
Sadio Mane dan kawan-kawan akan berhadapan dengan Belanda di laga pembuka tersebut.
Laga pembuka antara Senegal dan Belanda akan dilaksanakan di Stadion Al Thumama, pada 21 November 2022.
Baca Juga: Koleksi Mobil Para Bintang PSG, Lionel Messi, Neymar dan Kylian Mbappe Siapa yang Paling Mewah?
Diwaktu dan generasi yang berbeda, apakah Senegal bisa kembali mengukir sejarah seperti di gelaran World Cup 2002 lalu.
Namun yang jelas, Senegal memiliki kebanggan tersendiri terlebih saat berhasil mengalahkan juara bertahan World Cup 1998.
Lantas, apakah generasi Sadio Mane dan kawan-kawan bisa kembali membawa kebanggan untuk negaranya? kita tunggu sepak terjangnya nanti di World Cup 2022 Qatar.***
