“Jelas itu adalah kata-kata yang bisa diambil semua orang sesuka mereka. Saya lawannya dan itu seperti tidak menghormati lencana Real Madrid, para pemain...” kata Valverde.
"Satu-satunya hal yang harus kami lakukan adalah memberikan yang terbaik, mencoba menunjukkan mengapa kami berada di final dan semoga kami dapat memberikan trofi lain kepada para penggemar dan Real Madrid,” jelasnya.
Pemain asal Uruguay itu juga memuji pendukung timnya karena membantu menginspirasi kebangkitan Liga Champions melawan Paris Saint-Germain, Chelsea dan Manchester City.
“Hal pertama yang harus dilakukan adalah berterima kasih kepada para penggemar, karena ketika permainan tampaknya hilang, ketika Anda tidak dapat menemukan ruang, tim tidak merasa baik, para penggemar selalu ada untuk mendukung kami,” ucap pemain Real Madrid itu.
“Itu memberi kami nilai tambah, energi yang tidak bisa Anda jelaskan. Permainan belum berakhir sampai wasit berkata demikian,” katanya.
Baca Juga: Bakal Dijual Barcelona, Frenkie de Jong Akan Bergabung dengan Lionel Messi dan Neymar di PSG?
“Yang terbesar adalah melawan City. Sangat sulit untuk melewatinya lagi ketika Anda kalah di menit ke-89, Anda berkedip dan Anda menang. Itu hal-hal yang tidak sering terjadi dalam hidup,” tuturnya.
“Saya tidak tahu apakah itu ketakutan (yang dirasakan lawan), atau tekanan yang ditimbulkan oleh stadion dan para penggemar,” ujarnya.
“Mereka tahu mereka bermain melawan Real Madrid dan mereka mampu melakukan apa saja, dan Anda bisa melihatnya. Ketika staf pelatih, tim dan fans merasakannya, itu seperti Segitiga Bermuda,” tambahnya.***