Network
JURNAL SOREANG - Ada hal unik dari klausul pelepasan pemain muda Persebaya di musim depan.
Usai dianggap sedang tidak baik-baik saja, Persebaya akhirnya mampu berbenah dan membuat gebrakan dalam urusan kontrak pemain.
Persebaya tampaknya dapat pelajaran berharga dari bursa transfer kali ini dan tim Bajul Ijo. Kabarnya mereka sudah menyiapkan klausul khusus agar mampu membangun dan mempertahankan tim untuk jangka panjang.
Tim asuhan Aji Santoso tersebut mulai berfokus untuk membentuk kerangka tim dengan diisi oleh mayoritas pemain muda.
Namun hal menariknya ialah Persebaya sudah memagari para pemain agar tak mudah dibajak tim lain di saat kontraknya sudah usai.
Dan Persebaya sudah siapkan sejumlah klausul, salah satunya melalui kontrak jangka panjang para pemain muda di Persebaya yang direkrut musim ini punya durasi kontrak dua hingga lima tahun.
Sang manajer Persebaya Yahya Alkatiri mengatakan kontrak semua rata-rata sudah banyak yang jangka panjang dari tiga hingga lima tahun.
Kini yang kontrak empat tahun itu sudah 16 orang mungkin sekitar 50 persen.
Tujuan dari itu jelas agar para pemain tidak bisa dilepas selama durasi kontrak berlangsung.
Namun menajemen sudah menyiapkan klausul khusus yaitu untuk para pemain yang dilirik klub-klub luar negeri, pihak klub tak akan menghalangi pemain.
Jika ada ketertarikan dengan tim luar negeri mereka akan diizinkan tapi jika main di klub lokal mereka tak akan memberi.
Lebih detail dari klausul itu adalah pemain memang boleh keluar dari Persebaya jika ada tim luar negeri yang meminati.
Namun kontraknya di Persebaya tak habis atau berakhir begitu saja, klausul itu akan melekat pada para pemain jika sang pemain direkrut tim luar negeri saat masih menyisakan kontrak bersama Persebaya.
Maka usai kembali dari luar negeri si pemain wajib menyelesaikan durasi kontrak bersama Persebaya Surabaya.
"Jadi nanti ada sistem yamg bisa mundurkan, contoh dia kontraknya kurang 2 tahun nanti setelah dia kembali ke Indonesia 2 tahun dia harus main di Persebaya lagi jadi ga perlu biaya transfer," ungkap Yahya Alkatiri dalam klausul tersebut.
Pemain yang hijrah ke luar negeri dianggap masih punya hutang dan wajib untuk menyelesaikannya.
Dari sisi pemain klausul tersebut bisa dibilang sangat menguntungkan bagi pemain dengan tanpa biaya transfer akan lebih memudahkan kepindahan para pemain muda Persebaya untuk bermain ke Liga luar.
Namun dari sisi klub, hal inilah tampaknya yang merupakan solusi win-win yang mana Persebaya akan mendapatkan lagi tenaga pemain disaat pemain tersebut sudah selesai bermain di luar negeri.
Yang jadi masalahnya adalah apakah pemain tersebut kembali ke Persebaya karena memang ingin kembali membangun Persebaya atau karena masanya telah habis.
Baik itu karena cedera, usia ataupun performanya yang tak kunjung meningkat.
Sehingga tak kunjung dapat menit bermain, namun yang kita lihat dari klausul ini sebenarnya Persebaya tak ingin pemain muda binaan mereka atau pemain yang mereka orbitkan di masa depan akan menjadi rival.
Karena ada satu kasus di tim lain pemain yang masih ada kontrak kemudian kabarnya sengaja akan direkrut oleh tim Eropa dan hanya akan bertahan setengah musim.
Yang tujuannya agar pemain tersebut bisa free transfer ke tim rival dari klub semula.
Hal seperti itu dalam waktu dekat pemain yang paling memungkinkan untuk berkarir keluar negeri adalah dua nama yaitu Marcelino Ferdinand dan Rizki Ridho.
Dua pemain potensial ini kabarnya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk segera berlabuh dan bermain di liga luar.
Namun sekali lagi dua pemain itu merupakan jerih payah dan murni hasil binaan Bajul Ijo.
Maka hal seperti inilah merupakan pilihan yang tepat agar pemain tersebut tak membelok ke tim Liga 1 lainnya.
Seperti beberapa pemain yang baru-baru ini hengkang dan begitulah Persebaya tak habis menciptakan ide-ide segar dari persepakbolaan Indonesia.
Baik dalam lapangan maupun dari manajemen klub yang terampil memanfaatkan calon talenta baru.***
