5 Alasan Final Liga Champions Dianggap Lebih Baik dari Final Piala Dunia! Para Legenda Bahkan Ikut Mengakui

- 18 Mei 2022, 16:26 WIB
Gol spektakuler Gareth Bale di Final Liga Champions 2017/2018
Gol spektakuler Gareth Bale di Final Liga Champions 2017/2018 /twitter/@ChampionsLeague/

JURNAL SOREANG - Final Piala Dunia adalah pertandingan terbesar dan terpenting dalam sepak bola dunia, tetapi bagi sebagian orang, final Liga Champions Eropa justru lebih baik.

Mungkin final Piala Dunia dirasa sangat istimewa karena memiliki kebangggan tersendiri dan ajangnya yang cuma dihelat 4 tahun sekali ketimbang final Liga Champions.

Tapi final Liga Champions, yang terjadi setiap tahun, juga memiliki banyak hal untuk disebut sebagai kompetisi terbaik yang bahkan beberapa orang menyebuy lebih baik dari Piala Dunia.

Baca Juga: Diprediksi Juara Piala Dunia 2022, Ternyata ini Fakta Unik Timnas Argentina Sesungguhnya

Berikut adalah lima alasan mengapa final Liga Champions dianggap lebih baik dari final Piala Dunia.

1. Kompetisi lebih baik
Kualitas kompetisi Liga Champions dianggap lebih baik daripada turnamen Piala Dunia. Pelatih legendaris, Sir Alex Ferguson, dan mantan pemain Timnas Belanda, Wesley Sneijder bahkan mengakui pula hal ini, seperti dilansir Bleacher Report.

“Tapi ini turnamen terbaik bagi saya, turnamen yang fantastis, dan ini lebih baik dari Piala Dunia menurut saya,” ujar Fergie.

Baca Juga: Jangan Sampai Diikuti Kylian Mbappe, para Bintang Piala Dunia Ini Karirnya Redup Saat Gabung Real Madrid

“Di Liga Champions, Anda mendapatkan beberapa pertandingan yang luar biasa. Babak penyisihan grup adalah sesuatu yang harus Anda lalui sebelum menjadi lebih menarik,” lanjut mantan pelatih Manchester United itu.

Pertandingan Piala Dunia cenderung membosankan (dengan pengecualian tentu saja), yang bisa jadi disebabkan karena pelatih dan pemain berada di bawah tekanan sehingga sering memilih untuk tidak mengambil risiko dengan cara bermain aman.

Liga Champions, dengan enam pertandingan penyisihan grup pembukaan, memungkinkan tim untuk bermain sepak bola yang luas. Tekanan meningkat di babak sistem gugur, tetapi dengan format dua leg, tim tahu bahwa mereka dapat mengatasi satu atau dua kesalahan.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Stadion Al Bayt yang Jadi Salah Satu Lokasi Gelaran Piala Dunia 2022 Qatar

Hasilnya, dengan format kompetisi seperti itu biasanya gaya permainan tim-tim kontestan jadi jauh lebih menarik.

2. Faktor tim kuda hitam
Hanya beberapa negara terpilih yang pernah memenangkan Piala Dunia. Selama bertahun-tahun, tim favorit umumnya bernasib sangat baik dan memang sering jadi pemenangnya.

Di Liga Champions, pemenangnya terkadang adalah klub yang kurang populer seperti Borussia Dortmund pada 1997 atau Marseille pada 1993.

Sementara di Piala Dunia, nyaris tak ada kuda hitam yang berhasil sampai menjuarai turnamen tersebut.

Baca Juga: 5 Pemain Ini Bisa Gantikan Posisi Kylian Mbappe di PSG yang Memilih Hengkang ke Real Madrid, Siapa Saja?

3. Durasi kompetisi yang lebih panjang
Di bawah format saat ini, tim pemenang Piala Dunia memainkan tujuh pertandingan dalam waktu sekitar satu bulan.

Di Liga Champions, para finalis memainkan enam pertandingan grup dan enam lagi di babak sistem gugur sebelum final yang berarti memiliki total 13 pertandingan selama kurang lebih 9 bulan.

Ini berarti, para fans memiliki waktu lebih panjang dan banyak untuk menyaksikan para bintang lapangan hijau beradu.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Jadi Sasaran Nyinyir Fans Juventus, Usai Gagal Bawa Manchester United Ke Liga Champions

4. Lebih banyak dihuni pemain bintang
Liga Champions merupakan kompetisi yang di dalamnya dihuni berbagai pemain top dari seluruh penjuru dunia.

Berbeda dengan Piala Dunia. Beberapa pemain bintang terpaksa absen karena ketidakberuntungan bersama Timnasnya.

Untuk Piala Dunia 2022 nanti pun, bintang-bintang sekelas Mohamed Salah, Erling Haaland, Riyad Mahrez, hingga Nicolo Barella harus gigit jari hanya jadi penonton.

Baca Juga: Teka-teki Masa Depan Lionel Messi, Balik ke Barcelona atau ke Inter Miami?

5. Tim-tim lebih memiliki kekompakan
Di final Liga Champions, para pemain telah bersama setidaknya selama satu musim penuh, terkadang lebih lama.

Sementara tim-tim Piala Dunia, bahkan yang mencapai final, sering terlihat putus asa karena para pemainnya tidak terbiasa satu sama lain.

Faktor itu membuat sepak bola lebih baik dan lebih terlihat kekompakannya, sehingga lebih memungkinkan tercipta jalannya pertandingan secara atraktif.
***

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: Bleacher Report


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah