Pertandingan Piala Dunia cenderung membosankan (dengan pengecualian tentu saja), yang bisa jadi disebabkan karena pelatih dan pemain berada di bawah tekanan sehingga sering memilih untuk tidak mengambil risiko dengan cara bermain aman.
Liga Champions, dengan enam pertandingan penyisihan grup pembukaan, memungkinkan tim untuk bermain sepak bola yang luas. Tekanan meningkat di babak sistem gugur, tetapi dengan format dua leg, tim tahu bahwa mereka dapat mengatasi satu atau dua kesalahan.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Stadion Al Bayt yang Jadi Salah Satu Lokasi Gelaran Piala Dunia 2022 Qatar
Hasilnya, dengan format kompetisi seperti itu biasanya gaya permainan tim-tim kontestan jadi jauh lebih menarik.
2. Faktor tim kuda hitam
Hanya beberapa negara terpilih yang pernah memenangkan Piala Dunia. Selama bertahun-tahun, tim favorit umumnya bernasib sangat baik dan memang sering jadi pemenangnya.
Di Liga Champions, pemenangnya terkadang adalah klub yang kurang populer seperti Borussia Dortmund pada 1997 atau Marseille pada 1993.
Sementara di Piala Dunia, nyaris tak ada kuda hitam yang berhasil sampai menjuarai turnamen tersebut.
3. Durasi kompetisi yang lebih panjang
Di bawah format saat ini, tim pemenang Piala Dunia memainkan tujuh pertandingan dalam waktu sekitar satu bulan.
Di Liga Champions, para finalis memainkan enam pertandingan grup dan enam lagi di babak sistem gugur sebelum final yang berarti memiliki total 13 pertandingan selama kurang lebih 9 bulan.