Network
JURNAL SOREANG- Liverpool akan menghadapi Real Madrid di Final Liga Champions, pada 29 Mei 2022 nanti.
Pertandingan ini akan berlangsung sengit, mengingat kedua tim punya sederet pemain bintang.
Bukan hanya itu, laga final Liga Champions 2022 ini juga merupakan ajang partai balas dendam.
Baca Juga: Waduh! 5 Pemain Gabut Real Madrid ini, Bisa Juara Liga Champions Tanpa Berkeringat, Siapa Saja
1. Penjaga Gawang.
Untuk mengawali ulasan ini, yakni sektor penjaga gawang yang diisi oleh Alisson Becker dan Thibaut Courtois.
Pada Liga Champions musim ini, keduanya tampil sangat solid, serta berhasil meraih empat clean sheet.
Selain itu, Alisson Becker dan Thibaut Courtois cuma bobol dua kali lebih banyak dari jumlah penampilannya.
Akan tetapi, catatan minor datang kepada Alisson Becker yang menghadapi Villarreal, dan bobol dua kali.
Sementara Thibaut Courtois, justru tampil mengesankan kontra Manchester City di semifinal lalu.
Banyaknya penyelamatan Thibaut Courtois, juga menjadikannya sebagai Man of the match.
Baca Juga: Terbukti Benar! Cristiano Ronaldo Bongkar Apa Yang Sebenarnya Terjadi di Tim Manchester United?
Selain itu, konon Thibaut Courtois juga meraih rating 0,6 angka lebih tinggi daripada Alisson Becker.
2. Bek Kunci.
Berikutnya di posisi bek tengah ada pertarungan antara Virgil van Dijk dan David Alaba.
Sebagai bek tengah modern, keduanya sama-sama unggul dalam melakukan passing dan mengawali serangan.
Akan tetapi Virgil van Dijk dan David Alaba, punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Virgil van Dijk sendiri, unggul dalam duel udara tapi buruk dalam konsentrasi, sementara itu, David Alaba justru sebaliknya, dia unggul dalam konsentrasi tepi buruk dalam duel udara.
Hal ini mungkin cukup dimaklumi, mengingat tinggi badan dari David Alaba 13 cm lebih rendah dari, Virgil van Dijk.
Baca Juga: Tanpa Cristiano Ronaldo, Manchester United Hanyalah Tim Medioker! John Aldridge Ungkap Begini
3. Gelandang.
Gelandang selanjutnya di posisi gelandang ada persaingan antara Jordan Henderson dan juga Luka Modric.
Pada Liga Champions musim ini , Jordan Henderson sebagai kapten Liverpool mencatatkan menit bermain yang lebih sedikit.
Alasannya, Jurgen klopp sering merotasi Lini Tengah dan memainkan Thiago Alcantara dan juga Naby Keita.
Sementara Modric, adalah gelandang tengah tumbuhan yang tampil reguler dan cuma diganti dalam enam laga saja.
Sebagai Jenderal lini tengah, keduanya dibekali oleh keunggulan dalam mendistribusikan bola.
Dalam permainannya, Henderson sendiri cenderung cukup mengirimkan umpan datar, sedangkan Luka Modric mengirimkan umpan lambung.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo, Atau Darwin Nunez! Jika Robert Lewandowski Benar Pergi Dari Bayern Munchen
Luka Modric punya postur yang cukup rendah yakni 172 cm, sehingga dia punya kelemahan dalam duel udara. Walaupun begitu Luka Modric mencatatkan rating 0, 24 angka lebih baik.
4. Duel Sayap.
Kemudian di sektor sayap ada pertemuan antara Sadio Mane dan Vinícius Júnior.
Sebagai informasi, mereka berdua punya selisih umur yang cukup jauh yakni sembilan tahun.
Baca Juga: Prediksi Juara Piala Dunia 2022 dari Legenda Jerman, 6 Negara Ini Favorit Juara
Pada Liga Champions musim ini, Sadio Mane tampil reguler, dan sudah mengoleksi empat gol walaupun meraih satu gelar lebih sedikit.
Tapi Vinícius Junior, justru Unggul dalam hal Hafiz, ia sudah menyumbangkan tujuh assist, dan menyamai assist dari Bruno Fernandes di Manchester United.
Hal ini berbanding terbalik dengan Sadio Mane yang belum menorehkan satu assist pun.
Sementara itu, Sadio Mane juga punya kelebihan dimana dia bisa lebih sulit untuk ditempatkan di mana saja.
Selain di posisi Winger, Sadio Mane juga sering ditempatkan Jurgen klopp di posisi striker utama
5. Bomber Pencetak Gol.
Masing-masing ada peperangan antara Muhammed Salah dan Karim Benzema uniknya, walaupun menjadi pencetak gol terbanyak Liverpool Muhamed Salah berposisi murni sebagai Winger kanan.
Akan tetapi, Mohamed Salah berperan sebagai ujung tombak skuad The Reds dalam memborbardir gawang lawan di Liga Champions musim ini.
Mohamed Salah sudah mencetak delapan gol, akan tetapi ia sudah absen melesakkan gol sejak leg kedua babak 16 besar menghadapi Inter Milan.
Sebaliknya Karim Benzema sudah mencetak 15 gol dan memimpin gelar Topskor.
Benzema bahkan selalu mencetak gol, kecuali di laga grup D kontra Inter Milan dan leg 1, babak 16-besar menghadapi PSG.***
