Korsel Juara Uber Cup 2022, Kalahkan China 3-2, Akhiri Paceklik Gelar Selama 12 Tahun

- 14 Mei 2022, 20:37 WIB
 Korea Selatan (Korsel) jadi juara Uber Cup 2022 setelah  kalahkan China 3-2 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Sabtu, 14 Mei 2022 malam WIB
Korea Selatan (Korsel) jadi juara Uber Cup 2022 setelah kalahkan China 3-2 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Sabtu, 14 Mei 2022 malam WIB /TangkapanLayar RCTI Plus/iNews

JURNAL SOREANG – Korea Selatan (Korsel) tampil sebagai juara Uber Cup 2022 setelah mengalahkan China 3-2 pada partai final di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Sabtu, 14 Mei 2022 malam WIB.

Kemenangan Korsel ditentukan tunggal ketiga, Sim Yujin yang mengalahkan Wang Zhi Yi dengan rubber game, 28-26, 18-21, 21-8 dalam waktu 1 jam 28 menit.

Sebelumnya, China sempat unggul 1-0 melalui tunggal pertama Chen Yu Fei yang menang atas An Seyoung, dengan rubber game, 17-21, 21-15, 22-20.

 

Baca Juga: Wow! Ini Dia 6 Artis Kpop yang Memiliki Tato Terkeren, dari Jungkook BTS hingga Chanyeol EXO

Namun, Korsel menyamakan kedudukan setelah ganda Lee Sohee/Shin Seungchan mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan rubber game, 12-21, 21-18, 21-18.

China kembali unggul 2-1 melalui tunggal kedua He Bing Jiao yang menaklukkan Kim Gaeun, dua gim langsung, 21-12, 21-13 dalam waktu 43 menit. Ini adalah pertandingan tercepat pada final Uber Cup 2022.

Akan tetapi, Korsel kembali menyamakan kedudukan melalui ganda kedua, Kim Hye Jeong/Kong Heeyong yang menang atas Huang Dong Ping/Li Wen Mei, dua gim langsung, 22-20, 21-17.

 

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: 7 Keutamaan Berakhlak Mulia Seorang Mukmin, Apa Saja?

Bagi Korsel, ini adalah gelar Uber Cup kedua kalinya sepanjang sejarah Negeri Gingseng tersebut. Sekaligus, mengakhiri paceklik selar selama 12 tahun setelah meraih gelar pertama Uber Cup pada tahun 2010.

Korsel menjadi negara kelima yang berhasil menjadi juara Uber Cup setelah China (14 kali juara), Jepang (6 kali juara), Indonesia (3 kali juara), dan Amerika Serikat (3 kali juara).

Paceklik 26 tahun

Khusus buat Indonesia, terakhir kali jadi juara Uber Cup pada tahun 1996. Dengan begitu, tim Merah Putih sudah mengalami paceklik gelar selama 26 tahun.

 

Baca Juga: Nikmat! Cara Membuat Puding Tiramisu 4 Lapis Ala Chef Devina, Cocok untuk Anak Kosan?

Pada Uber Cup 2022, Indonesia yang menurunkan para pemain muda hanya sampai perempat final setelah dikalahkan juara bertahan China 0-3.

Kendati tim bulutangkis putri Indonesia gagal maju ke semifinal Uber Cup 2022, namun hasil tersebut sudah melampaui ekspektasi.

“Saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Ke mana bola sudah saya kejar, tetapi tidak mudah. Permainan Chen Yu Fei rapih sekali. Tidak ada celahnya untuk diserang. Sepanjang pertandingan, saya dikontrol habis sama dia. Tidak ada kesempatan sekali pun untuk bisa mengontrol permainan dia,” kata tunggal pertama Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi seperti dikutip dari laman PBSI.id.

 

Baca Juga: Keren! 10 Pemain Top Brasil dengan Catatan Penampilan Terbanyak di Selecao, Siapa Saja?

Komang Ayu Cahya Dewi dikalahkan peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Chen Yu Fei, dua gim langsung, 12-21, 11-21.

“Dari permainan tadi, saya sadar standar permainan saya belum apa-apa dibanding dia. Untuk bisa seperti dia, saya harus meningkatkan segalanya. Saya sadar, untuk bisa menyamai standar seorang juara Olimpiade itu perlu kerja keras,” tambah Komang.

Indonesia tertinggal 0-2 setelah ganda Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dikalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, dua gim langsung, 19-21, 16-21.

“Hari ini saya bisa bermain baik dan maksimal. Seluruh kemampuan yang dimiliki, sudah bisa dikeluarkan semua. Cuma, sayang kita belum berhasil menyumbangkan angka untuk Indonesia. Lawan memang kuat. Mereka bermain rapi. Sebagai peraih medali perak Olimpiade, permainan lawan memang solid,” komentar Ana, sapaan akrab Febriana.

 

Baca Juga: Kaka dan Casillas Dapat Kehormatan Mengawal Tur Trofi Piala Dunia 2022, Lewati 51 Negara dan Berakhir di Qatar

Di partai ketiga, Bilqis Prasista awalnya sudah sukses membuat kejutan dengan mencuri satu gim atas He Bing Jiao. Namun, karena tenaga dan fokusnya sudah menurun, dia akhirnya kalah dengan 21-19, 18-21, 7-21.

“Tadi gim pertama sudah bisa main baik. Saya bisa narik-narik dia. Strategi mainnya berjalan baik. Dengan cara itu saya bisa menang. Gim kedua, saya kurang sabar. Inginnya cepat-cepat mematikan. Akibatnya, kurang akurat dan banyak membuat kesalahan sendiri. Sedang gim ketiga, kaki saya juga sudah berat. Fokus dan konsentrasi juga sudah mulai berkurang,” jelas Bilqis.

Meski tak berhasil maju ke semifinal, menurut manajer tim Hendro Santoso, Indonesia bisa masuk 8 besar itu sudah di luar ekspektasi. Karena, awalnya para pemain pelapis ini tampil di Piala Uber hanya untuk mengukur kekuatan dan menambah pengalaman.

“Hasil ini sudah melampaui harapan. Pemain kita tak hanya bisa menambah pengalaman, tetapi juga mengejutkan. Prancis dan Jerman yang merupakan salah satu kekuatan Eropa, mampu dikalahkan masing-masing dengan 5-0 oleh pemain-pemain muda kita. Sebuah kebanggaan bisa kalahkan Prancis dan Jerman,” tutur Hendro.

“Ke depan, para pemain muda ini layak diberi kesempatan tanding lebih besar untuk cepat matang. Jumlah kejuaraan internasional mereka masih kurang sekali. Karenanya, mereka harus lebih banyak dikirim ke ajang internasional,” harap Hendro.***

Editor: Edi Purwanto

Sumber: pbsi.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah