“Mengetahui bahwa ini adalah negara yang tidak mendukung gay, orang akan menempatkan kita pada risiko hidup kita sendiri, itu membuat saya takut,”
“Dan membuat saya mengevaluasi kembali apakah hidup saya lebih penting daripada melakukan sesuatu yang benar-benar baik dalam karier saya?,” kata Josh Cavallo.
Itu adalah sesuatu yang Josh Cavallo takutkan dan tidak ingin pergi ke Qatar untuk itu. Namun, Josh Cavallo mengatakan bahwa ia mendapatkan banyak dukungan dari rekan seprofesinya dan para pegiat hak asasi manusia.
Sementara itu, Australia masih harus berjuang melalui playoff Piala Dunia 2022 Qatar dan Josh Cavallo juga belum tentu bisa main di Qatar mengingat ia belum dipanggil di timnas senior.
Sejak terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah pada 2010, Piala Dunia 2022 Qatar menghadapi kritik atas perlakuannya terhadap orang-orang LGBT.
Selain itu di Piala Dunia 2022 Qatar juga catatannya tentang hak-hak perempuan dan masalah perburuhan.
Sumber mengindikasikan hukuman mati berpotensi digunakan sebagai hukuman untuk seks homoseksual konsensual di Piala Dunia 2022 Qatar.***