Network
JURNAL SOREANG - Kapten Paris Saint-Germain Marquinhos telah mengakui bahwa dia dan rekan satu timnya berjuang setelah tersingkirnya mereka dari Liga Champions oleh Real Madrid.
Tim Paris memimpin agregat 2-0 di babak pertama di leg kedua dan tampaknya melaju ke delapan besar sebelum hat-trick Karim Benzema memastikan tim paling sukses di kompetisi itu melaju.
Marquinhos pemain asal Brasil itu mengakui bahwa para pemain tak bisa menahan emosinya bahkan sampai mengeluarkan kata-kata kasar setelah kekalahan.
Baca Juga: Siap Minggat dari Juventus, AS Roma, Tottenham dan Inter Milan, Mana yang Paulo Dybala Pilih?
“Itu adalah pertandingan yang sulit untuk dicerna. Kami para pemain, setelah pertandingan seperti itu terus terang, maaf untuk kata-kata tetapi kami mengalami kesialan,” kata Marquinhos kepada Canal+ dikutip dari Daily Mail UK.
Marquinhos kemudian mengaku berjuang segera setelah kejadian itu, dengan mengatakan bahwa dia menemukan air yang sulit untuk diminum keesokan harinya.
“Itu adalah pertandingan penting bagi kami. Keesokan harinya, bagi saya, bahkan air pun sulit untuk ditelan,” katanya.
“Benzema itu hebat. Saya memenangkan duel di leg pertama dan dia memenangkan duel kedua saat kembali,” ucapnya.
“Mungkin pada pertandingan itu, saya seharusnya lebih fokus pada tindakan saya. Terkadang Anda ingin terlalu memikirkan tim, tentang yang lain, dan tentang segala sesuatu di sekitar Anda,” jelasnya.
Wawancara itu disiarkan di tengah masa-masa yang aneh di PSG, dengan klub telah meraih mahkota Ligue 1 ke-10 yang menyamai rekor mereka. Namun beberapa suporter meninggalkan perayaan kemenangan mereka.
Baca Juga: Fantastis! Jatah Uang Jajan Bulanan Georgina Rodriguez dari Cristiano Ronaldo Bintang Piala Dunia
Ultras meninggalkan pertandingan di Parc Des Princes dengan Lens pada akhir pekan dengan 15 menit tersisa sebagai tanda ketidakpuasan mereka, memastikan suasana yang aneh untuk perayaan gelar.
Terlepas dari masalah yang jelas di klub, Marquinhos mengatakan dia saat ini tidak memiliki rencana untuk meninggalkan ibukota Prancis dalam waktu dekat.
"Saat ini, tidak, saya tidak ingin pergi," kata pemain Brasil itu saat ditanyai pertanyaan tersebut.
“Pada awalnya, ada saat ketika saya tertarik untuk melakukannya, tetapi sejak itu pikiran saya selalu berada di sini di PSG. Keinginan saya adalah untuk tinggal,” tuturnya.
“Tapi terkadang, banyak hal bisa berubah atau klub tidak lagi menginginkan Anda, seperti yang telah kita lihat di masa lalu. Jika memungkinkan, saya ingin tinggal seumur hidup di sini di Paris. Itu akan sangat cocok untuk saya dan saya akan senang dengan itu,” tambahnya.***
