Network
JURNAL SOREANG-Premier League sebagai organisasi yang menaungi beberapa klub serta pemain sepakbola punya cara tersendiri untuk menghormati pemain muslim yang menjalankan ibadah puasa.
Walaupun negara tempat Premier League berada yaitu Inggris memiliki penduduk dan pemain sepak bola muslim yang minoritas, namun itu tak membuat organisasi tersebut lepas tangan.
Premier League tetap menghormati para atlet sepakbola muslim dengan cara memberi kelonggaran saat Ramadhan.
Baca Juga: Jarang Diketahui! Ternyata Premier League Punya Fasilitas Khusus Bagi Pemain Muslim Jalani Ramadhan
Karena pada pergelaran laga Eropa seringkali waktu berbuka puasa tiba bertepatan dengan berlangsungnya pertandingan.
Kelonggaran Premier League yang dimaksud tersebut adalah dengan membuat kesepakatan bersama kapten tim untuk memberi jeda waktu beberapa menit dalam pertandingan guna mempersilahkan berbuka puasa para pemain.
Hal ini terlihat pada musim lalu 2021/2022 ketika Leicester City maupun Cistal Palace bertanding yang bertepatan dengan bulan Ramadhan memberi jeda waktu pertandingan untuk memberi kesempatan bagi pemain muslim membatalkan puasanya.
Baca Juga: Hebat! 4 Pemain Muslim Bersinar di Eropa, Gacor di Lapangan dan Sleh di Luar. Siapa Saja?
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh seperti bek Leicester wesley Fofana mapun gelandang Peles, Cheikhou Kouyate dengan menepi sejenak untuk sekedar minum dan menyantap makanan ringan.
