8 Legenda Sepak Bola yang Tutup Karier Tanpa Trofi Piala Dunia, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Mau Ikutan?

- 9 April 2022, 19:48 WIB
Paolo Maldini, Eric Cantona, dan Johan Cruyff
Paolo Maldini, Eric Cantona, dan Johan Cruyff /kolase twitter/

JURNAL SOREANG - Meraih trofi Piala Dunia mungkin jadi puncak kesuksesan karier pesepakbola profesional.

Beberapa nama besar yang melegenda di dunia sepak bola telah berhasil mengangkat trofi Piala Dunia yang didambakan setiap pamain ini.

Akan tetapi, ada pula pemain hebat yang sayangnya gagal sekali pun merasakan juara Piala Dunia bersama Timnasnya.

Baca Juga: Jelang Piala Dunia 2022 Kembali Beredar Asal Usul Anak Cristiano Ronaldo Hingga CR7 Marah Pada Sang Putra

Berikut adalah 8 legenda sepak bola yang tak pernah mengecap manisnya status juara Piala Dunia hingga mereka menutup karier profesionalnya.

1. Paolo Maldini (Italia)
Bek Italia satu ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik sepanjang masa di posisinya. Kemampuannya membaca permainan telah berperan untuk memimpin AC Milan meraih lima gelar Liga Champions.

Namun, Maldini yang telah mengikuti Piala Dunia sebanyak 4 edisi berbeda, gagal sekali saja mempersembahkan trofi itu bagi negaranya.

Baca Juga: Sampai Menangis! Reyna Kembali Derita Cedera Usai Bermain 1 menit: Bisakah Tampil di Piala Dunia 2022?

Kesempatan yang paling dekat dengan mantan kapten AC Milan ini untuk mengangkat trofi Piala Dunia adalah pada tahun 1994, ketika Italia kalah dari Brasil melalui adu penalti di partai final.

2. Oliver Kahn (Jerman)
Penjaga gawang Jerman yang terlihat garang ini dikenal karena kecemerlangannya di lapangan dan juga karena temperamennya.

Kahn menghabiskan 14 tahun di Bayern Munchen dan telah memenangkan 8 gelar Liga Jerman dan 1 Liga Champions, plus Piala Eropa 1996 bersama timnas Jerman.

Baca Juga: Waduh! Soal Ribut Dengan Cristiano Ronaldo, Louis Saha: Rooney Salah Besar

Namun, Kahn tidak cukup sukses di Piala Dunia. Penjaga gawang itu bahkan pernah cukup dikatakan bersalah karena memberi Ronaldo Nazario gol pembuka di final Piala Dunia 2002, yang mana itu adalah satu-satunya peluang momentum emas bagi Khan untuk meraih tropi ini.

3. Ruud Gullit (Belanda)
Ruud Gullit adalah bagian instrumental dari tim generasi emas Belanda di Piala Dunia 1990. Apes, mantan peraih Ballon d'Or ini harus rela melihat timnasnya langsung tersingkir di babak 16 besar.

Peluang Gullit berikutnya ada di Piala Dunia pada tahun 1994. Namun, mantan pemain gelandang yang kini menjadi pelatih itu mengumumkan pengunduran dirinya beberapa minggu sebelum turnamen.

Baca Juga: Kerap Dibanding-bandingkan di Piala Dunia 2022 Qatar, Lionel Messi Lebih Unggul dari CR7 Cristiano Ronaldo?

4. Roberto Baggio (Italia)
Mantan penyerang AC Milan, Juventus dan Inter Milan ini masuk ke Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat sebagai pemegang Ballon d'Or.

Nahas, alih-alih menjadikan predikat itu untuk membawa timnas Italia berjaya, eksekusi tendangan penalti melambungnya di partai final malah menjadi penyebab jatuhnya gelar juara ke tangan Brasil.

5. Eric Cantona (Prancis)
Pemain asal Prancis ini cukup sukses dalam karier klubnya, tetapi tidak untuk tim nasional.Mantan striker Manchester United itu adalah bagian dari era Prancis yang memasukkan beberapa pemain paling berbakat dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Prediksi Kekuatan Arab Saudi Grup C Piala Dunia 2022 Qatar, Mampukah Lakukan Momen Emas Seperti 1994

Namun, sang striker berselisih dengan Federasi Sepakbola Prancis pada 1995, yang membuatnya gagal tampil lagi untuk tim nasional.

6. Kevin Keegan (Inggris)
Kevin Keegan adalah salah satu prospek sepakbola paling cemerlang yang berasal dari Inggris pada 1980-an. Pada puncaknya, Keegan memenangkan gelar Ballon d'Or berturut-turut, menjadikannya salah satu pemain terbaik di zamannya.

Namun, sama seperti yang lainnya, keberhasilan individu dan prestasi di klubnya gagal ditransfer ke dalam kesuksesan internasional.

Baca Juga: Jadi Buronan, Bos Besar Robot Trading DNA Pro Daniel Zii Laporkan Pablo Benua karena Tak Terima Disebut Ini

Keegan menjabat sebagai kapten timnas Inggris di Piala Dunia 1982 di Spanyol. Namun, cedera punggung membuatnya hanya bermain satu pertandingan di turnamen, di mana penyerang yang biasanya andal itu menyia-nyiakan peluang dari ruang kosong yang justru membuat timnya tersingkir dari kompetisi.

7. Ferenc Puskas (Hungaria)
Penyerang legendaris ini adalah bagian dari generasi emas Hungaria, dengan mencetak 84 gol dalam 85 penampilan untuk negaranya.

Puskas juga mencetak 514 gol dalam 530 pertandingan klub selama kariernya, menjadikannya salah satu penyerang paling mematikan sepanjang masa.

Baca Juga: Ronaldo Jr Diprotes Warganet Karena Pakai Adidas Padahal Sang Ayah Disponsori Nike, CR7 Beri Tanggapan Menohok

Puskas pernah sampai mengantar negaranya ke final Piala Dunia 1954 untuk menghadapi Jerman Barat, tapi sayangnya meski di laga itu Puskas mencetak gol, Hungaria harus puas hanya menjadi runner-up.

8. Johan Cruyff (Belanda)
Johan Cruyff adalah sosok hebat dunia sepakbola, baik saat menjadi pemain maupun pelatih, yang bahkan mempelopori istilah 'total football'-nya.

Sayangnya, bagaimanapun, keterampilan skill akan menjadi satu-satunya poin pembicaraan mengenai Cruyff dari turnamen Piala Dunia, karena trofi turnamen ini adalah satu dari sedikit prestasi yang gagal dimenangkan Cruyff.

Baca Juga: Pertimbangkan Masa Depan Karier! Lionel Messi: Banyak Hal yang akan Berubah Setelah Piala Dunia 2022 Qatar

Saat ini, dua pesepakbola yang mendominasi dunia dalam satu dekade lebih, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, sedang berada di ambang masa pensiunnya.

Sama seperti para legenda di atas, keduanya belum sekali pun meraih juara Piala Dunia bersama negaranya masing-masing.

Di usia mereka yang sudah tak muda lagi, akankah Messi dan Ronaldo mengikuti jejak para pendahulunya di atas? Piala Dunia 2022 yang kemungkinan adalah kesempatan terakhir mereka akan bisa menjawabnya.
***

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: Transfermarkt


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah