JURNAL SOREANG - Duka mendalam harus dirasakan keluarga korban buruh migran yang tewas selama pembanguan infrastruktur Piala Dunia 2022 Qatar.
Seperti diketaui, Qatar yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 telah melakukan pembangunan infrastruktur sejak tahun 2010 silam.
Nahasnya, dalam rentang waktu tersebut, begitu banyak buruh migran yang harus kehilangan nyawa dalam mega proyek pembangunan infrastruktur Piala Dunia 2022 ini.
Kebanyakan, buruh migran yang mengais rezeki di sana berasal dari kawasan Asia Selatan, seperti negara India, Nepal, Sri Langka, hingga Pakistan.
Para korban yang kebanyakan diduga meninggal akibat cuaca ekstrem, menyisakan cerita kekecewaan bagi pihak keluarga, terutama karena tidak dilakukannya otopsi terhadap jenazah yang membuat pihak keluarga bertanya-tanya.
Nirmala Parkin, istri salah satu korban bernama Rupchandra Rumba dari Nepal, mengungkap kronologi saat dirinya pertama kali diberitahu bahwa sang suami telah tewas dalam proyek tersebut.
Baca Juga: Jangan Sembarangan! Ingin Mengadopsi Kucing, Inilah Persiapan Sebelum Membawanya ke rumah
"Saya menerima telepon dari bosnya. Dia berkata: 'Kami mencoba yang terbaik untuk merawatnya tetapi dia tidak selamat. Kami membawanya ke rumah sakit untuk diotopsi,” kata Nirmala, seperti dilaporkan Guardian yang mewawancarainya secara langsung.