Network
JURNAL SOREANG - Kejuaraan tertinggi sepakbola Benua Hitam, Piala Afrika, sudah digelar sejak tahun 1957.
Piala Afrika tahun ini yang sedang digelar adalah edisi ke-33, yang mana turnamen ini harusnya digelar tahun lalu.
Namun, pandemi Covid-19 membuat penyelnggaraan Piala Afrika diundur ke tahun 2022 ini.
Baca Juga: Pasca Arum Jeram, Persija Lebih Fresh dan Percaya Diri, Ini Pengakuan Osvaldo Haay
Menyimak sejarahnya, Piala Afrika pertama kali dilangsungkan di Kota Khartoum, Sudan. Seperti dilansir Britannica.com.
Dalam edisi pertama kejuaraan Piala Afrika, Mesir menjadi negara pertama yang berhasil mengukuhkan diri sebagai Raja Afrika setelah mengalahkan Ethiopia di final.
Sejak itu, Piala Afrika rutin diselenggarakan dua tahun sekali pada tahun ganjil.
Baca Juga: Habis Kontrak, Rashid Hengkang dari Persib Bandung? Cek Faktanya di Sini
Akan tetapi, Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF), mengubah siklus itu sejak tahun 1986 menjadi ke tahun genap.
Setelah berjalan sebanyak 23 edisi sejak perubahan itu, CAF kembali mengubah pikirannya pada tahun 2013.
Alasannya sederhana. Pengubahan lagi siklus ke tahun ganjil ini disebabkan karena CAF tak ingin Piala Afrika bentrok dengan pagelaran sepakbola internasional lain, khususnya Piala Dunia yang pasti akan berlangsung di setiap tahun genap.
Baca Juga: Wow! Ternyata Negara-Negara ini Pernah Menjadi Raja Sepakbola Sebelum Adanya Piala Dunia
Sejauh turnamen ini berjalan, Mesir masih memegang status sebagai raja sepakbola Afrika.
Sebanyak tujuh trofi Piala Afrika mereka bawa pulang, yaitu saat menjuarai Piala Afrika 1957, 1959, 1986, 2006, 2008, dan 2010.
***
