Network
JURNAL SOREANG - Sebelum dikenal sebagai pelatih kepala di klub Liga Indoensia, Mario Gomez punya sejarah cukup baik sebagai asisten pelatih.
Mario Gomez adalah asisten pelatih top era awal 2000-an, Hector Cuper, yang pernah populer saat melatih klub Valencia serta Inter Milan.
Bahkan sejak dari klub Liga Argentina, Lanus, Hector Cuper sudah memercayakan Mario Gomez segabai asistennya.
Baca Juga: Setia dan Berbakti Pada Keluarga Juga Pasangannya, Pribadi Shio Anjing Bergolongan Darah O, Andakah!
Dua pria yang sama-sama berasal dari Argentina itu kemudian merantau ke Spanyol untuk bekerja sama di klub Real Mallorca pada 1997.
Dari sini kehandalan taktik Cuper - Gomez mulai dilirik. Salah satu klub La Liga, Valencia, tertarik untuk memakai jasa mereka untuk melatih Los Che di awal musim 1999/2000.
Valencia di era kepelatihan mereka dihuni pemain-pemain bintang seperti Gaizka Mendieta, Santiago Canizares, Claudio Lopez, Kily Gonzalez, hingga Pablo Aimar.
Hal itu tentu menjadi tantangan berat bagi Cuper dan Gomez yang untuk pertama kalinya menangani klub bertabur bintang. Ekspektasi besar dibebankan kepada mereka.
Di luar dugaan, secara instan Cuper dan Gomez berhasil menjawab tantangan tersebut.
Di akhir musim 1999/2000, Valencia duduk di urutan 3 klasemen di bawah Barcelona serta Deportivo La Coruna yang dimusim itu menjadi juara dengan selisih 5 angka dari posisi 2 dan 3.
Baca Juga: Simak! Upin dan Ipin Diceritakan Sebagai Anak Yatim Piatu, Berikut Penjelasan Les’ Copaque
Namun, yang paling menyita perhatian di musim tersebut adalah untuk pertama kalinya klub yang bermarkas di Stadion Mestalla itu tampil di final Liga Champions.
Ya, Cuper dan Gomez berhasil membawa Valencia ke final Liga Champions 1999/2000 menghadapi klub sesama Spanyol, Real Madrid.
Meski hasilnya di luar ekspektasi, kalah dibobol 0-3, tapi pencapaian Cuper dan Gomez di musim perdananya membesut klub bertabur bintang boleh dikatakan berhasil.
Baca Juga: Pernah Menjadi Asisten Pelatih Inter Milan, Simak Perjalan Karir dan Fakta Menarik dari Mario Gomez
Musim selanjutnya, duet kepelatihan asal Argentina ini kembali membawa Valencia ke pertandingan pamungkas Liga Champions 2000/2001.
Bayern Muenchen menjadi lawan mereka di kesempatan ke dua itu yang di gelar di Stadion San Siro, Milan, Italia.
Sayangnya, lagi-lagi Santioago Canizares harus kalah di final dua musim berturut-turut setelah gagal memenangkan adu penalti dengan klub perwakilan Jerman itu.
Semntara di liga domestik, mereka harus terjun ke posisi 5 di akhir musim yang artinya Valencia tidak akan tampil di Liga Champions musim berikutnya.
Meski hanya dua musim, Cuper dan Gomez sudah menuliskan catatan manis di Valencia walau hanya sepasang gelar runner-up Liga Champions.
Musim berikutnya, 2001/2002 Hector Cuper ditunjuk menjadi pelatih Inter Milan, dan Mario Gomez turut disertakan untuk ikut di tim kepelatihan Cuper untuk klub Seria A itu.***
