Network
JURNAL SOREANG - Peta dunia sepak bola berubah drastis setelah Piala Dunia 1970. Brasil tidak lagi menjadi kekuatan dominan seperti dulu, Polandia dan sejumlah negara lain muncul sebagai ancaman yang sah dan Inggris, penemu permainan yang hebat, telah kehilangan arah.
Sepak bola samba Brasil dan catenaccio Italia menghabiskan tenaga, sementara gaya permainan baru, yang menekankan kemampuan antar-perubahan dan keserbagunaan pemain, menguasai permainan global, seperti yang dilakukan pendukung terbesarnya, Jerman Barat dan Belanda.
Menampilkan orang-orang seperti Johan Cruyff dan Johan Neeskens yang tak tertandingi, tim Belanda memukau para penggemar dan lawan dengan merek sepak bola menyerang yang dikenal sebagai “Total Football.”
Dikutip Jurnal Soreang dari sportsnet.ca, Jerman Barat dipandu oleh Franz Beckenbauer yang menganut interpretasi skema revolusioner yang lebih konservatif namun sama efektifnya.
Baca Juga: Berikut 5 Hewan Tercepat di Dunia, Ternyata Cheetah Bukan yang Pertama, Simak Ini Daftar Lengkapnya
“Total Football” membuahkan hasil penuh pada kompetisi tahun 1974 di Jerman Barat, menandai era baru dalam sejarah Piala Dunia.
Berikut adalah 15 alasan Piala Dunia 1974 di Jerman mengubah peta sepak bola dunia selamanya :
1. FORMAT TURNAMEN
Dengan era baru datang format baru. Lapangan 16 tim masih dibagi menjadi empat grup, tetapi kali ini babak penyisihan grup kedua menggantikan babak perempat final sistem gugur: dua tim teratas di setiap grup kemudian akan ditempatkan ke dalam dua grup berisi empat orang dengan pemenang bertemu di final.
