Network
JURNAL SOREANG - Didatangkan Persib Bandung di usianya yang ketika itu sudah menginjak 36 tahun, Miljan Radovic diharapkan mampu membawa segudang pengalamannya bermain di Eropa.
Gelandang asal Montenegro ini sebelumnya pernah bermain untuk klub raksasa Austraia, Strum Graz, dan Anorthosis Famagusta yang merupakan salah satu klub sukeses di Liga Siprus.
Bergabung di putaran dua musim 2010/2011, Radovic secara instan berhasil memberi dampak positif bagi Maung Bandung.
Di musim pertamanya membela Pangeran Biru, pemain yang piawai mengeksekusi bola mati itu berhasil menyumbang 5 gol dan memberikan 11 assist.
Momen paling spesial dan sangat melekat tentu saja hattrick yang diceploskan mantan pemain bernomor punggung 58 ini ke gawang Persiwa Wamena pada 24 Maret 2011 di Stadion Si Jalak Harupat.
Tendangan kaki emasnya secara luar biasa berhasil menciptakan sepasang gol melalui tendangan bebas, plus tendangan jarak jauh yang tercipta dari open play.
Baca Juga: Jelang Laga Persib VS Madura United, Netizen Malah Gagal Fokus dengan Kecantikan Istri Robert Albert
Penampilan gemilang Radovic di musim debut itu membuatnya dipercaya menjadi jendral lapangan tengah andalan Pangeran Biru di musim 2011/2012.
Dari 34 pertandingan yang dijalani Persib, Radovic hanya absen di dua laga. Selain itu, pada musim tersebut pula Radovic keluar sebagai top skorer tim dengan jumlah 11 gol.
Namun, faktor usia pelan-pelan menghabisi masa keemasannya. Pada tahun 2013 Radovic meninggalkan Persib dan memutuskan untuk pulang ke Montenegro hingga pensiun.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Warga Candipuro Lumajang Berhamburan Histeris dan Mengungsi
Setelah gantung sepatu, Radovic masih melanjutkan kariernya di dunia sepakbola dengan menjadi pelatih.
Persib yang pernah merasakan magis kaki emas Radovic saat masih jadi pemain, mencoba mengulang kenangan manis itu dengan memercayainya menjadi pelatih pada tahun 2019.
Tapi sayang, alih-alih kali ini menjadi tangan emas dalam meracik strategi tim, rekam jejak sebagai pelatih yang belum teruji serta pemilihan pemain membuat bobotoh bereaksi dan mendesaknya mundur.
Baca Juga: Menggemaskan dan Bikin Iri Kaum Wanita! Tampil Cantik dan Elegan, Inilah Ratu Bhutan Jetsun Pema
Puncak insiden terjadi ketika oknum bobotoh memukul Miljan Radovic seusai laga melawan Persebaya Surabaya di ajang Piala Presiden.
Aksi tak terpuji tersebut semakin mematangkan keputusannya untuk kembali meninggalkan Persib.
Akan tetapi, justru setelah itu kariernya sebagai arsitek tim perlahan melambung. Pelatih yang memiliki lisensi kepelatihan A UEFA itu bahkan sukses membawa FK Sutjeska Niksic, klub divisi utama Montenegro, lolos ke babak kualifikasi Liga Europa 2020/2021.***
