Network
JURNAL SOREANG - Nama Sergio Van Dijk sempat begitu fenomenal di Indonesia saat penampilan di musim perdananya bersama Persib Bandung pada tahun 2013.
Berbekal sebagai peraih sepatu emas atau pencetak gol terbanyak Liga Australia 2010/2011, Sergio Van Dijk datang ke Persib dengan langsung dibebani ekspektasi besar di pundaknya.
Namun, pemain kelahiran Belanda lulusan akademi Groningen FC itu mampu menjawab semua tantangan yang diberikan kepadanya.
Di ajang Indonesian Super League (ISL) 2013, secara luar biasa Van Dijk berhasil mencetak 21 gol plus 10 assist dari 29 pertandingan, jumlah itu hanya kalah dua gol dari Boaz Salossa yang meraih top skorer liga.
Meski kala itu sudah berusia 31 tahun, tetapi kegemilangan Sergio Van Dijk bersama Persib membuat luluh PSSI yang akhirnya bisa menaturalisasi pemain berdarah Indonesia dari kakek dan neneknya ini.
Sejak 2010, PSSI sebenaranya sudah mengincar Van Dijk untuk diberi paspor Indonesia, tapi Van Dijk memilih mundur karena merasa keberatan dengan aturan yang tidak mengizinkan kewarganegaraan ganda untuk orang di atas usia 18 tahun.
Baca Juga: Inilah 5 Perusahaan Terkaya Yang Pernah Tercatat Dalam Sejarah Dunia
Van Dijk baru benar-benar menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 2013 dan langsung diproyeksikan untuk tampil di Kualifikasi Piala Asia 2015. Dia melakukan debutnya untuk Timnas Indonesia saat melawan Arab Saudi pada 23 Maret 2013.
