Ternyata Kiprah Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne Australia 1965 Tampil Mengesankan, Simak Ceritanya

- 30 November 2021, 16:51 WIB
Kiprah Timnas Indonesia di Olimpiade 1956. Tangkap Layar Youtube/TV Favorit
Kiprah Timnas Indonesia di Olimpiade 1956. Tangkap Layar Youtube/TV Favorit /

JURNAL SOREANG – Sepak bola Indonesia memang masih belum menunjukan peningkatan dalam segi prestasi.

Olahraga yang menjadi favorit masyarakat Indonesia ini, masih tertinggal jauh dari negara di Eropa bahkan oleh negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Tetapi Timnas Indonesia pernah tampil mengesankan pada Olimpiade tahun 1965 di Melbourne Australia.

Baca Juga: Kilas Balik Legenda Asing Persib: Christian Gonzalez, Striker 'Gila' yang Pernah Dimiliki Maung Bandung

Pada saat itu Indonesia menorehkan prestasi tertinggi dibawah asuhan pelatih Antun Toni Pogancik asal Yugoslavia, dan berhasil masuk sampai perempat final turnamen yang diselenggarakan pada bulan November-Desmber 1956.

Penampilan Indonesia waktu itu mendapat banyak pujian, terutama saat melawan Uni Soviet pada perempat final.

Uni Soviet merupakan salah satu tim terkuat pada saat itu, dan banyak orang yang mengira Indonesia akan kalah dengan mudah.

Baca Juga: Waduh! Shane Westlife Punya Utang Miliaran Hingga Bangkrut, Ini yang Dirasakan Sang Istri, Gillian

Namun, strategi yang diterapkan Indonesia mampu membuat Uni Soviet kewalahan.

Uni Soviet waktu itu diperkuat oleh kiper legendaris Lev Yashin yang sekarang namanya dipilih majalah France Football sebagai nama penghargaan kiper terbaik dalam satu musim.

Indonesia mampu menahan Uni Soviet dengan skor 0-0 hingga pertandingan usai.

Baca Juga: Terungkap! Mengapa Raja Thailand Sempat Mencopot Paksa Gelar Kebangsawanan Selir Sineenat Wongvajirapakdi

Indonesia yang waktu itu diperkuat Maulwi Saelan, Tan Liong Houw, hingga Andi Ramang, akhirnya menjalankan pertandingan ulang dua hari kemudian pada 1 desember 1956.

Tetapi performa Indonesia pada pertandingan kedua, tidak sehebat pada pertandingan pertama, dan Indonesia harus menerima kekalahan 4-0.

Meski begitu, penampilan mereka tetap mendapat pujian dan Uni Soviet keluar sebagai juara Olimpiade waktu itu.

Baca Juga: Kata Messi Setelah Menang Ballon d'Or 2021: Lewandowski Harus Dapat Juga

Kesuksesan Indonesia tidak terlepas dari peran Toni yang berhasil menemukan pemain berbakat dari pelosok daerah, hingga dia berhasil mengumpulkan 18 orang untuk diikut sertakan ke Olimpiade.

Dia menjadi pelatih yang tidak terlalu mengekang pemainnya, menurut Toni, yang diperlukan tim waktu itu hanyalah semangat kekeluargaan dan kebersamaan.***

 

Editor: Sam

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah