Network
Adapun pelatih Persib, Robert Alberts mendapat kesempatan menggunakan jersey tandang ini.
"Ini sangat bagus. Saya menyukainya. Saya pikir semua orang juga menyukainya. Jersey ini terlihat tajam, kuat dan memberi Anda hal positif dengan desain yang memperhatikan sejarah dari jersey ini," ungkapnya.
Seorang bobotoh yang juga merupakan kolektor jersey Persib, Nays Muntahar mengaku tidak terlalu memperhatikan desain jersey.
Pasalnya, ia hanya ingin memberikan dukungan terhadap klub kebanggaannya. Salah satu caranya adalah dengan membeli produk-produk original klub.
"Kolektor itu tetap akan kami beli dan mengoleksi jersey. Kalau ada pemain bintang, tim berprestasi, itu nilai plus," ujar pria asal Sukabumi itu.
Baik jersey biru, putih atau apapun sejatinya merupakan kebanggaan Persib dan itu harus diperjuangkan di dalam pertandingan.
Hal itu diutarakan legenda PERSIB, Sutiono Lamso yang mengenakan jersey putih pada laga final melawan PSM Ujungpandang, 14 April 1994 silam.
Baca Juga: Tak Rekrut Pemain Ini, Persib Kembali Gagal Jadi Tim dengan Pemain Termuda Liga 1 2021
"Kami tidak berpikir harus mengenakan baju biru saja untuk menjadi juara. Jersey putih pun milik Persib dan kami juga harus bisa menjadi juara (dengan mengenakannya)," kata pemain terbaik di Kompetisi Perserikatan 1993/1994.
