Network
JURNAL SOREANG – Kabar terbaru dari Paralympic Tokyo 2020, Indonesia berhasil meraih medali emas pertamanya.
Sebelumnya, sejak dibuka pada 24 Agustus 2021 lalu. Indonesia belum juga meraih medali emas.
Hari ini, rekor tersebut dipecahkan. Indonesia meraih medali emas di Paralympic Tokyo 2020 dari cabang olahraga para badminton.
Pada cabor ini, Indonesia meraih emas berkat kemenangan yang diraih oleh pasangan ganda putri Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sa’diyah.
Keduanya mampu mengalahkan lawannya, pasangan asal China, Cheng Hefang/Ma Huihui di final seperti dikutip Jurnal Soreang pada laman website Olympics.com.
Leani/Khalimatus mampu menang meyakinkan dengan dua gim langsung yang berjalan selama 32 menit.
Pada gim yang pertama, pasangan Indonesia ini mampu menang dengan skor 21 – 18 dan pada gim kedua mereka menang dengan skor 21 – 12.
Baca Juga: Indonesia Tambah Medali dari Para Badminton di Paralympic Tokyo 2020
Dengan kemenangan ini, sekaligus menambah jumlah perolehan medali Indonesia menjadi enam medali, satu emas, dua perak, dan tiga perunggu.
Di samping itu juga, Leani/Khalimatus memutus puasa Indonesia selama empat puluh tahun tidak pernah meraih medali emas di gelaran olahraga disabilitas terbesar di dunia ini.
Terakhir kali, Indonesia meraih medali emas pada tahun 1980 di Arnheim, Belanda. Di mana saat itu, berhasil meraih dua medali emas.
Akhirnya puasa medali emas dari tahun 1984 hingga terakhir pada Paralympic Rio de Janeiro 2016 dapat diakhiri.
Bukan hanya itu, Indonesia masih mempunyai peluang meraih medali emas dari cabor para badminton.
Pasalnya, besok Minggu 5 September 2021 masih ada dua pertandingan yang akan dijalani atlet para badminton Indonesia untuk memperebutkan emas.
Di nomor tunggal putri SL4, Leani Ratri Oktila kembali akan berjuang untuk meraih medali emas.
Selain itu, dirinya kembali bermain di nomor ganda campuran SL3 – SU5 berpasangan dengan Hary Susanto.***
