Taufik Hidayat sebut Badminton di China Jauh Lebih Baik dari Indonesia, Berikut Penjelasannya

- 8 Agustus 2021, 18:40 WIB
Atlet pebulutangkis Ganda Putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo saat bertanding di Olimpiade Tokyo 2020 beberapa waktu lalu.
Atlet pebulutangkis Ganda Putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo saat bertanding di Olimpiade Tokyo 2020 beberapa waktu lalu. /Instagram @PBSI/

JURNAL SOREANG - Mantan pebulutangkis legendaris Indonesia, Taufik Hidayat, secara blak-blakan menyinggung fasilitas badminton di Indonesia yang kurang memadai.

Taufik Hidayat menyayangkan sikap pemerintah yang seolah cuek terhadap fasilitas badminton.

Padahal, Badminton adalah satu-satunya cabang olahraga yang mampu mengobarkan bendera merah putih di ajang olahraga internasional.

Baca Juga: Cabang Olahraga Para Badminton Debut Di Ajang Paralimpiade Tokyo 2020

Taufik Hidayat mengungkapkan, satu-satunya fasilitas badminton di Indonesia yang bertaraf internasional hanya ada Istora Senayan.

Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi bintang tamu di acara talkshow bersama Anang Hermansyah.

"(Fasilitas badminton) yang memadai di Istora doang, yang lain gak ada. Di mana? Sekarang, kan, ada standarnya," kata Taufik Hidayat, dikutip dari Youtube Ngobrol Asix pada 6 Agustus 2021.

Baca Juga: Segara Digelar setelah Olimpiade Tokyo 2020, Apa itu Paralimpiade? Simak Penjelasan Berikut

Pernyataan tersebut membuat Anang Hermansyah terkejut. Suami Ashanty itu tak menyangk Indonesia hanya memiliki satu fasilitas badminton dengan standar internasional.

"Waduh! Indonesia yang selalu ditakuti bulu tangkisnya, baru punya Istora doang?" kata Anang tercengang.

Lebih lanjut, Taufik Hidayat bercerita tentang pengalamannya meminta pembangunan fasilitas badminton di Jawa Barat.

Baca Juga: Jepang Geser Australia di 10 Besar Peraih medali Terbanyak Sepanjang Masa Pasca Olimpiade Tokyo 2020

Saking sulitnya, Peraih medali emas di Olimpiade Athena 2004 itu kesal lantaran sikap pemerintah kala itu terkesan cuek.

"Dari zaman gubernurnya Pak Dani, Aher, saya bilang 'Pak minta lapangan, bangun satu di Jawa Barat ini yang bagus'," tutur Taufik Hidayat.

Namun sayang, permintaan Taufik Hidayat tidak oernah dianggap serius oleh pemerintah.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Prestasi Jepang di Olimpiade Tokyo 2020

"Sebenarnya bukan gak bisa, mau apa enggak? Pemimpinnya bilang mau, bisa, bikin (jadi). Daerah gak ada anggaran? Carilah ke (pemerintah) pusat, kalau memang digunakannya benar," tambahnya.

Ia kemudian membandingkan fasilitas badminton yang ada di negeri asal Corona, China.

Menurut Taufik Hidayat, Indonesia kalah jauh dengan China, baik dari segi prestasi maupun semangat untuk maju yang diaplikasikan oleh pemerintahnya.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 Usai, Kini Indonesia Siap Kirim 23 Atlet Untuk Paralimpiade

"Coba kalau ke China beda-beda (fasilitas) tiap daerah, dan dia standar Olympics. Karena targetnya China itu sekarang mengalahkan Amerika Serikat di olahraga Olympics, makanya pemerintahnya support habis," tuturnya.

Taufik Hidayat berharap pemerintah mau memajukan fasilitas olahraga di Iny, terutama badminton.

Dengan begitu Taufik yakin di masa depan akan lahir banyak atlet muda Indonesia yang berprestasi.

Disclaimer: artikel ini mengutip berita dari pikiran-rakyat.com yang berjudul "Taufik Hidayat Ungkap Betapa Menyedihkan Fasilitas Badminton di Indonesia,".***

Editor: Sam

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah