Setidaknya ada enam klasifikasi yang ada pada para badminton. Di anntaranya, WH1 dan WH2 untuk para disabilitas yang menggunakan kursi roda (whellchair).
SL3 dan SL4, klasifikasi untuk para atlet dengan disabilitas pada anggota tubuh bagian bawah atau pinggang sampai kaki.
Dan SU5, untuk para atlet dengan disabilitas pada anggota tubuh bagian atas atau lengan ke tangan.
Serta SH6, klasifikasi untuk para atlet dengan kondisi perawakan pendek atau short stature.
Untuk aturan pertandingan di para badminton seperti skor, ukuran lapangan dan tinggi net dalam beberapa kelas tidak memiliki perbedaan dengan badminton pada umumnya.Seperti di klasifikasi SL3, SU5, dan SH6.
Baca Juga: Jelang Paralimpiade Tokyo 2021, Dispora Jawa Barat Dukung Para Atletnya Secara Moril dan Materil
Sedangkan di klasifikasi WH1, WH2, dan SL3 pada sektor tunggal ada perbedaan. Di klasifikasi ini, pertandingan digelar di separuh lapangan. Kecuali bagi pertandingan para badminton sektor ganda, tetap dilaksanakan seluruh lapangan.
Sementara itu, Indonesia telah berhasil meloloskan 7 wakil yang bermain di cabang olahraga para badminton.
Dari cabang olahraga para badminton ini, NPC (National Paralympic Commitee) Indonesia menargetkan mendapatkan satu medali emas di Paralimpiade Tokyo 2020 nanti.