Network
JURNAL SOREANG – Tim asal kota London, Chelsea harus gigit jari setelah kalah untuk kedua kalinya secara beruntun dalam ajang Piala FA. Sang lawan, Leicester City ‘diselamatkan’ oleh Video Assistant Referee (VAR) setelah gol dari Ben Chilwell dianulir oleh wasit karena offside di menit ke-89.
Secara keseluruhan, baik di babak pertama maupun babak kedua partai puncak Piala FA ini tidak terlalu seru.
Kedua tim terkesan bermain hati-hati dan cenderung menunggu. Apalagi, setelah gol cantik Youri Tielemans di menit ke-63.
Baca Juga: Link Live Streaming Final Piala FA Chelsea vs Leicester City, Live RCTI Sabtu, 15 Mei 2021
Tendangan roketnya dari tengah lapangan, tak bisa dihalau oleh Kepa Arrizabalaga dan bersarang di pojok kanan atas gawang Chelsea.
Praktis setelah gol dari Tielemans, Leicester City bermain dengan taktik parkir bus (bertahan).
Segala upaya telah dilakukan oleh juru taktik Chelsea, Thomas Tuchel. Pelatih berkebangsaan Jerman ini memasukkan Christian Pulisic, Hudson Odoi, Olivier Giroud, Kai Havertz, hingga sang mantan yaitu Ben Chilwell.
Namun tak satupun dari pergantian pemain tersebut yang berbuah positif bagi Chelsea. Kokohnya Caglar Soyuncu dan kolega di lini pertahanan Leicester, membuat lini depan Chelsea frustasi.
Baca Juga: Dipastikan Hengkang Dari Real Madrid Apakah Zinedine Zidane Akan Berkarir di Italia?
Selain itu, penampilan kiper sekaligus kapten dari The Foxes, Kasper Schmeichel patut diacungi jempol.
Dua penyelamatan gemilangnya, yakni tendangan Mason Mount dan sundulan Ben Chilwell sukses membuat para fans Chelsea gigit jari.
Dengan kemenangan tersebut, ini merupakan rekor pertama bagi Leicester City, sekaligus Brendan Rodgers di ajang Piala FA.
Sebab, ini adalah kali pertama Leicester City berhasil meraih trofi dalam turnamen paling lawas di Inggris itu.
Sementara bagi Thomas Tuchel, dirinya membuang peluang bagi Chelsea untuk bisa meraih dua gelar sekaligus di musim ini, yaitu Piala FA dan Liga Champions.
Harapan satu-satunya bagi Thomas Tuchel, ada di ajang Liga Champions. Menghadapi Man City pada 30 Mei 2021, skuad asuhan Thomas Tuchel harus berjuang habis-habisan untuk meraih trofi Si Kuping Besar, setelah sebelumnya juga pernah gagal karena kalah di final melawan Bayern Munich. (masih membesut PSG).***
