JURNAL SOREANG – Kisruh European Super League (Liga Super Eropa) masih santer terdengar di kalangan pecinta sepak bola. Salah satu pengamat sepak bola Indonesia, Justinus Lhaksana mengatakan bahwa saat ini, UEFA dan FIFA sedang panik.
Diketahui, sejauh ini ada 12 klub yang mengklaim sebagai penggagas Liga Super Eropa. Ke-12 klub tersebut adalah Atletico Madrid, Barcelona, Real Madrid, Milan, Arsenal, Chelsea, Inter, Juventus, Liverpool, Manchester City dan Manchester United.
Justinus Lhaksana (Coach Justin) menyatakan, keputusan yang diambil oleh 12 klub tersebut untuk mengadakan Super League, itu sangat logis.“Liga Inggris, kehilangan 6 klub ya siapa yang mau nonton? Siapa yang mau beli hak siarnya? Pasti turun, dan makanya mereka kebakaran jenggot,” kata Coach Justin, seperti dikutip Jurnal Soreang dari kanal Youtube Justinus Lhaksana.
Justin berkata bahwa FIFA dan UEFA saat ini berusaha mendapatkan kembali, para pemain maupun klub yang ‘ngotot’ ingin menggelar Liga Super Eropa. Disebabkan ke-12 klub yang ada, khususnya enam tim di Liga Inggris itu adalah sumber uang bagi federasi (ladang duit).
“Ini sekarang FIFA sama UEFA berusaha dapatkan kembali, melarang pemain (yang ikut ESL) buat membela timnas. Sekarang banyangin FIFA atau Piala Dunia. Kalau nggak ada Messi, nggak ada pemain-pemain bintang yang main di 12 klub itu, yang nonton siapa?,” ucap Justin.
Baca Juga: Dianggap Menandingi Liga Champions, Presiden UEFA Ancam Pemain yang Mengikuti Liga Super Eropa
Umur para pemain sepak bola, menurut Justin itu sangat pendek. Di kisaran 30-35 tahun saja, kemungkinan untuk pensiunnya sangat tinggi. Uang dan gaji yang menjanjikan di Liga Super Eropa, bisa dimanfaatkan oleh pemain-pemain tersebut, terutama jelang pensiun.
“Saat ini yang ikut kan 12. Munchen sok-sokan nggak mau ikut. Pasti akan gabung kok, nanti apa yang terjadi? Feeling gue ada 16-18 tim, bahkan ada kasta keduanya,” ujar Justin.