JURNAL SOREANG – Belum genap bulan Maret berlalu, warga Indonesia sudah dihebohkan dengan kekuatan netizen. Bidang olahraga menjadi magnet di bulan Maret ini, mencakup catur, badminton dan yang baru-baru ini terjadi yaitu kasus rasisme terhadap pesepakbola Patrich Wanggai.
Mantan pelatih timnas Futsal Indonesia, Justinus Lhaksana ikut berkomentar tentang hal ini. Menurutnya, kekuatan dari netizen Indonesia menimbulkan hal yang positif, namun tidak sedikit juga dampak negatif yang dihasilkan dari komentar yang datang dari netizen.
“Ini bukan karena olahraga catur atau badmintonnya. Gue lihat ada orang Indonesia diperlakukan secara tidak adil. Di situ netizen selalu tergugah untuk mendukung orang Indonesia,” ucap Justinus Lhaksana, sebagaimana dikutip JurnalSoreang.pikiran-rakyat.com dari kanal Youtube pribadinya, Selasa, 23 Maret 2021.
Pria yang akrab disapa Coach Justin ini berkata, sebenarnya pihak-pihak di Indonesia diuntungkan, terutama dalam kasus catur. Pecatur Dewa Kipas dan GM Irene dapat hadiah, penonton Deddy Corbuzier melejit, dan netizen juga dapat hiburan.
“Jadi, hati nasionalisme kita itu bangkit. Itu hal yang bagus sekali, dan gue sangat mendukung. Tetapi yang meyakinkan ini kan dramanya,” tutur Justin.
Baca Juga: Kalah Telak dari GM Irene, Padahal Dewa Kipas Sering Menang Melawan Atlet Master Catur Nasional
Justin melanjutkan, salah satu kekuatan Indonesia yaitu jumlah penduduk yang banyak. Menurutnya, netizen Indonesia mempunyai kekuatan untuk menggerakkan komentarnya, meskipun hanya berjumlah 0,1 persen.
Menurut Justin, kasus catur dan badminton juga memiliki kemiripan. Justin berpendapat, saat ini badminton adalah olahraga nomor satu di Indonesia.