Gagal Jadi Tuan Rumah FIFA U20 World Cup, FIFA Tahan Dana Pengembangan Rp140 Milyar Kepada PSSI, Sampai Kapan?

8 April 2023, 21:45 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kembali berkunjung ke markas FIFA di Swiss setelah pembatalan tadi. Erick Thohir mengemban misi PSSI untuk menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA, utamanya pengucilan dari ajang internasional. /Pssi/

JURNAL SOREANG - Erick Thohir mengumumkan Indonesia lolos dari sanksi berat FIFA pasca batal jadi tuan rumah FIFA U20 World Cup 2023.

Namun, dampak negatif dari pembatalan ini, FIFA membatalkan dan menahan bantuan kepada PSSI sebesar Rp 140 Milyar.

Menjelang akhir bulan Maret 2023 lalu, FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U20 World Cup 2023.

Pangkalnya, situasi Indonesia dianggap tak memungkinkan sebagai tuan rumah FIFA U20 World Cup 2023, salah satunya karena penolakan Israel.

 

Seperti sudah banyak diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah untuk FIFA U20 World Cup edisi tahun 2023. Indonesia terpilih menjadi tuan rumah pada tahun 2019 lalu. Kala itu, Indonesia terpilih untuk menggelar event ini untuk edisi tahun 2021.

Kurang dari 60 hari menjelang event FIFA U20 World Cup 2023 digelar, ada beberapa penolakan dari kepala daerah, utamanya dari Jawa Tengah dan Bali.

Setelah itu, FIFA membatalkan drawing FIFA U20 World Cup yang seharusnya digelar pada Jumat, 31 Maret 2023. Setelah itu, FIFA mengumumkan pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U20 World Cup 2023.

Baca Juga: Bukti Keseriusan PSSI, Timnas U22 SEA Games Siap Uji Coba Lawan 3 Negara Kuat

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kembali berkunjung ke markas FIFA di Swiss setelah pembatalan tadi. Erick Thohir mengemban misi PSSI untuk menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA, utamanya pengucilan dari ajang internasional.

Setelah beberapa hari di Swiss, Erick Thohir mengumumkan Indonesia lolos dari sanksi berat. Namun, Indonesia tetap mendapat kartu kuning akibat kegagalan jadi tuan rumah FIFA U20 World Cup 2023.

" Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," ujar Erick Thohir, dikutip Jurnal Soreang dari laman resmi PSSI, pada hari Jumat, 7 April 2023.

 

Erick mengakui PSSI mendapat sanksi administrasi dari FIFA. Sanksi ini berupa pembekuan dana FIFA Forward. Dalam beberapa sumber disebutkan, FIFA menahan dana pengembangan kepada PSSI sebesar Rp140 Milyar.

Penahanan ini terjadi sampai FIFA menyelesaikan review atas pengembangan sepakbola Indonesia.

"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepakbola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," tambah Erick Thohir.
Meski kehilangan potensi dana cukup besar, Erick menegaskan PSSI akan terus melakukan transformasi sepakbola Indonesia bersama FIFA.

Baca Juga: Terima Surat dari FIFA, Presiden Instruksikan Dua Hal kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Apa Saja?

"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepakbola bersama FIFA. Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini," pungkas Erick Thohir.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial  Google News Jurnal Soreang ,  FB Page Jurnal Soreang ,  Youtube Jurnal Soreang ,  Instagram

Editor: Sarnapi

Sumber: PSSI

Tags

Terkini

Terpopuler