Tragedi Kanjuruhan! Legenda Brasil Sebut Sebagai Bencana Terbesar dalam Sejarah Sepakbola

5 Oktober 2022, 10:20 WIB
Tragedi Kanjuruhan! Legenda Brasil Sebut Sebagai Bencana Terbesar dalam Sejarah Sepakbola /

JURNAL SOREANG – Sepakbola Indonesia sedang mengalami duka yang sangat mendalam publik harus kembali dalam keterpurukan.

Pasalnya, Tragedi Kanjuruhan akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang memakan korban jiwa dan ratusan orang luka-luka.

Hal ini tentu menjadi catatan kelam bagi sepakbola Indonesia, kerusuhan itu terjadi pada laga Arema FC melawan Persebaya yang digelar pada Sabtu malam.

Baca Juga: Situasi Olah TKP Kasus KDRT Rizky Billar dan Lesti Kejora Diungkap Ketua RT Setempat, Begini Kondisinya!

Kerusuhan Tragedi Kanjuruhan ini pun menjadi sorotan dunia sepakbola, tak terkecuali legenda sepak bola Brasil.

Pele sang legenda sepakbola Brasil menanggapi soal Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pasca pertandingan Arema FC berhadapan Persebaya Surabaya.

Adapun Tragedi Kanjuruhan tersebut menjadi sorotan dunia. Tak hanya klub-klub atau pemain dunia yang masih aktif.

Baca Juga: Benarkah Ibu Penjual Dawet Gate 3 Fiktif? Sempat Ungkap Kebrutalan Suporter saat Tragedi Stadion Kanjuruhan

Pele begitu prihatin dengan bencana sepakbola terbesar di Indonesia dengan memberikan respon melalui unggahan pada akun Instagram miliknya.

“Akhir pekan ini, kita menyaksikan salah satu bencana terbesar dalam sejarah sepakbola. Setidaknya ada 32 anak-anak, di antara 125 orang yang tewas,” kata Pela.

Mantan pemain yang sudah mengumpulkan tiga gelar Piala Dunia bersama Timnas Brasil pun berharap Indonesia yang sedang berkabung lantaran peristiwa naas itu diberikan kedamaian.

Baca Juga: 5 Pemain Sepak Bola Afrika Terhebat yang Pernah Mentas di Piala Dunia, Siapa Saja? Berikut Daftarnya

“Saya berharap banyak kedamaian dan cinta untuk seluruh rakyat Indonesia,” tambah Pele.

Pele juga memberikan pesan bahwa kekalahan harus menghilangkan rasa sayang kepada sesama manusia.

“Kekerasan tidak cocok dengan olahraga,” pungkasnya.

Baca Juga: Lee Jung Jae Bintang Drama Korea Squid Game Puncaki Brand Reputasi Aktor-Aktris Oktober 2022, Ini Daftarnya

Seperti yang kita tahu, bahwa setelah pertandingan Arema FC dan Persebaya usai suporter yang tidak puas dengan hasil pertandingan turun memenuhi lapangan.

Sekitar 3.000 pendukung tim tuan rumah Arema FC, yang tidak bisa menerima kekalahan timnya tersebut turun ke lapangan.

Lantas para Polisi yang melihat kejadian itu berusaha mengamankan keadaan gas air mata.

Baca Juga: Telah di Buka Kembali! Prakerja Gelombang 46 Segera Daftarkan Diri, Begini Caranya

Padahal menurut aturan FIFA petugas keamanan di Stadion tidak diperbolehkan membawa senjata api atau senjata mengendali masa termasuk gas air mata.

Tindakan tegas memang harus diterapkan menyusul Tragedi Kanjuruhan yang kelam ini. Tidak ada satu nyawa yang sebanding dengan pertandingan sepakbola manapun.

Pemerintah sendiri langsung gerak cepat dengan membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Indonesia vs United Arab Emirates di Babak Kualifikasi Piala AFC U17, Simak Jadwalnya

Dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.

Tragedi Kanjuruhan menjadi sorotan mengingat banyak memakan korban yang berjatuhan hingga 127 jiwa dan 300 luka-luka.***

Editor: Kamila Nurdalila

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler