TRAGEDI KANJURUHAN: Manajemen Arema FC Sebelum Laga Sudah Ajukan Kick Off Dimajukan, Tapi Ditolak PT LIB

2 Oktober 2022, 19:57 WIB
Kericuhan pasca laga Arema vs Persebaya. /H. Prabowo/AntaraFoto

JURNAL SOREANG - Sebelum pertandingan Arema FC Vs Persebaya digelar, Manajemen Arema FC pernah mengajukan agar Kick Off laga dimajukan dari awalnnya malam menjadi sore.

Namun pengajuan dari manajemen Arema FC tersebut ditolak PT Liga Indonesia Baru (LIB).

"Atas permintaan Kapolres Malang sudah kita kirim (permohonan memajukan kick off). Setelah itu PT LIB menjawab dan menetapkan bahwa jadwal tetap seperti sedia kala," kata Manajer Arema FC Ali Rifki di Kabupaten Malang, Minggu 2 Oktober 2022.

Baca Juga: Bosan dengan Menu Diet yang Itu-itu Aja? Resep Serabi Oatmeal Solusinya! Berikut Resep dan Cara Pembuatannya

Karena ditolak, Ali Rifki mengatakan, pihaknya mematuhi keputusan dari PT LIB tersebut.

"Saya sebagai manajer tim mengikuti apa yang ada, yang sudah ditetapkan karena jadwal apapun itu urusan panitia penyelenggara, PT LIB dan keamanan," ujarnya seperti dilansirkan Antara.

Menurutnya, Arema FC main jam berapa pun siap, sebab tim telah dipersiapkan untuk laga melawan Persebaya.

"Dari manajemen, mau sore, siang, kami siap bertanding. Karena tim sudah kita siapkan," katanya.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Dona Agnesia Sampaikan Belasungkawa: Rasa Kemanusiaan di Atas Segalanya

Ali mengaku seluruh jajaran manajemen dan pemain tidak menyangka pertandingan melawan Persebaya memakan banyak korban jiwa.

"Saya kira tim semua, pemain, syok semua. Semua tidak menginginkan ini," katanya.

seperti diketahui, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar ketika sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Baca Juga: 5 Dampak Berbahaya Minum Kopi Ketika Perut Kosong, Bisa Bikin Hormon Stres Meningkat lho!

Petugas pengamanan, kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain.
Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Gas air mata ditembakkan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler