Kanjuruhan Berduka, PSSI Dukung Kepolisian Usut Tuntas Kerusuhan di Laga Arema FC vs Persebaya

2 Oktober 2022, 08:13 WIB
PSSI akan usut tuntas kericuhan di laga Arema FC vs Persbaya di Kanjuruhan, Malang. /@jakarta.nois

JURNAL SOREANG - pertandigan BRI Liga 1 2022-2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya yang berakhir 2-3 untuk tim tamu berakhir ricuh seusai laga.

Ribuan suporter Arema FC turun ke lapangan meluapkan emosi karena timnya kalah di Derby Jawa Timur.

Dilansir Jurnal Soreang dari PSSI, Arema FC bisa dilarang menjadi tuan rumah pertandingan sepanjang musim ini.

Baca Juga: Film Smile Tayang di Bioskop CGV di Kota Bandung Berikut Ini untuk Minggu 2 Oktober 2022

Hal itu disampaikan oleh ketua komite Disiplin (Komdis) PSSI Irjen Pol (purn) Erwin Tobing yang sangat menyesalkan kericuhan tersebut.

‘’Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti,’’ kata Erwin.

Erwin juga menambahakan, jika sudah menyangkut adanya korban jiwa, maka hal tersebut masuk ke ranah pidana.

Baca Juga: Jadwal Tayang Drama Korea Cheer Up Lengkap Eps 1-16, Drakor Baru Bae In Hyuk dan Han Ji Hyun

Erwin belum bisa memastikan berapa korban yang meninggal atau terluka dalam insiden ini. Namun, jika ada korban yang meninggal itu sudah menjadi ranah pidana dan akan ditindaklanjuti oleh kepolisian. ‘’Kita dukung aparat Kepolisian untuk menindaklanjuti insiden ini. Siapapun yang salah harus dihukum," tambahnya. 

Menanggapi hal tersebut, ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan duka cita mendalam atas insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

"PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," kata Iriawan.

Baca Juga: Free Fire Khusus Minggu, Kode Redeem FF 2 Oktober 2022 untuk Hadiah dari Garena

Hingga saat ini, Ketum PSSI terus berkoordinasi dengan pihak internal PSSI dan eksternal dalam hal ini aparat penegak hukum dan panpel Arema FC.

Senada dengan hal tersebut, Sekjen PSSI Ynus Nusi juga mengatakan mereka masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan, dan akan menginvestigasi ebih lanjut kericuhan tersebut.

‘’Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian. Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,’’ ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

Baca Juga: Youtuber Ini Ungkap Pernyataan Saksi Mata KDRT Rizky Billar dan Lesti Kejora, Ternyata Begini Kronologinya!

Yunus memastikan panitia pertandingan akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti di dalam lapangan. Selain sanksi denda juga tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa laga.

‘’PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang,’’ tambahnya.***

Editor: Rivaldi Nurfikri Alghifari

Sumber: PSSI

Tags

Terkini

Terpopuler